Seorang pria Muslim tewas pada Jumat malam di daerah Albuquerque New Mexico, sementara tiga lainnya ditembak mati
Presiden AS Joe Biden
Administrasi kepolisian di Albuquerque mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki apakah pembunuhan keempat pria itu saling berhubungan atau tidak dan apakah itu merupakan upaya pembunuhan yang ditargetkan, dimaksudkan untuk mengganggu komunitas Muslim di kota itu.
Seorang pria Muslim tewas pada Jumat malam di daerah Albuquerque New Mexico, sementara tiga lainnya ditembak mati dalam insiden penyergapan selama sembilan bulan terakhir.
Polisi mengatakan bahwa mereka memiliki "petunjuk yang sangat kuat" dalam hal tersangka, dan penyelidikan sedang berlangsung.
Menurut pihak berwenang, korban pembunuhan terakhir di Albuquerque adalah seorang pria Muslim berusia pertengahan 20-an dan merupakan penduduk asli Asia Selatan. Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris mengungkapkan keterkejutan dan keluhan mereka atas "pembunuhan mengerikan" terhadap Muslim di New Mexico.
“Sementara kami menunggu penyelidikan penuh, doa saya bersama keluarga para korban, dan pemerintahan saya mendukung komunitas Muslim,” tweet Joe Biden.
“Serangan kebencian ini tidak memiliki tempat di Amerika,” ia menambahkna.
Sementara itu, VP Kamala Harris mengatakan, dirinya sangat terganggu dengan pembunuhan empat pria Muslim di Albuquerque.
"Ketika penegak hukum terus menyelidiki serangan keji ini, kami tetap jelas bahwa kami mendukung komunitas Muslim di New Mexico dan di sekitar negara kami. Kebencian tidak punya tempat di Amerika,” ungkapnya.
Komunitas Muslim yang tinggal di Albuquerque, New Mexico terguncang oleh pembunuhan tersebut dan telah menyatakan keprihatinan yang mendalam atas keselamatan anak-anak mereka karena pembunuhan baru-baru ini. Pembunuhan itu telah menimbulkan kepanikan di komunitas Muslim, sementara para pemimpin lokal berusaha meredakan situasi dengan memastikan keamanan mereka.