Didukung, Keterwakilan Perempuan di Papua
Wowsiap.com - Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin mendukung adanya peningkatan keterwakilan perempuan di Tanah Papua.
Wowsiap.com - Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin mendukung adanya peningkatan keterwakilan perempuan di Tanah Papua.
Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin saat menerima audiensi Mace-mace Aktivis Papua. (Foto: Humas DPD RI)
Wowsiap.com - Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin mendukung adanya peningkatan keterwakilan perempuan di Tanah Papua. Dimana mekanisme peraturan perundang-undangan dapat dilakukan perubahan untuk mengakomodir aspirasi daerah.
"Dalam hal ini aspirasi perempuan di Tanah Papua. Sampai hari ini yang tidak bisa diubah hanya kitab suci. Sepanjang menyangkut aspirasi masyarakat, sepanjang menyangkut kepentingan masyarakat, ada konsensusnya melalui perubahan undang-undang," ucapnya saat menerima audiensi Mace-mace Aktivis Papua di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/10).
Sementara itu, anggota DPD RI dari Papua Yorrys Raweyai mengatakan, DPD RI telah menyampaikan aspirasi masyarakat Papua dalam perubahan UU Otonomi Khusus Papua. Beberapa aspirasi tersebut telah diakomodir melalui perubahan dalam ketentuan UU tersebut.
“Adanya perubahan tersebut memunculkan optimisme dalam pembangunan di Tanah Papua. Kalau konsisten kita laksanakan, akan ada perubahan mendasar yang terjadi di Papua,” ucapnya.
Yorrys yang juga Ketua Komite II DPD RI menjelaskan, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Otsus Papua akan segera ditandatangani Presiden pada tanggal 18 Oktober mendatang. Tahapan selanjutnya adalah penyusunan Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) dan Peraturan Daerah Provinsi (Perdasi).
Dia menilai, penyusunan kedua peraturan daerah tersebut menjadi acuan pelaksanaan UU Otsus di Papua. Oleh karena itu, keduanya harus disusun dengan berdasarkan pada kepentingan masyarakat Papua, untuk memaksimalkan hasil dari pelaksanaan Otsus Papua.
Yorrys juga berharap, semua pihak dapat berkomitmen melaksanakan Otsus Papua agar dapat menjadi solusi atas berbagai permasalahan di Tanah Papua.
“Permasalahan yang selama ini terjadi, harus menjadi referensi dan menjadi tantangan hari ini. Kita harus bersatu untuk bersama-sama melaksanakan Otsus Papua. Karena hal itu akan menentukan 20 tahun kedepan," tegasnya.