Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mewanti-wanti agar tidak terjadi polarisasi politik di 2024.
Kapolri di acara ‘Doa Polri Untuk Negeri Pesantren Kawal NKRI‘ di Pondok Pesantren Buntet, Cirebon, Jawa Barat.
Hal ini disampaikan oleh Kapolri dalam acara Doa Polri Untuk Negeri Pesantren Kawal NKRI yang digelar di Pondok Pesantren Buntet, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (27/7/2022).
"Saat Pemilu di tahun 2019 banyak hoaks, banyak politik pecah belah, banyak politik adu domba yang saat itu muncul. Sehingga kemudian, itu masih kita rasakan sampai sekarang. Yang tadinya teman dari kecil, tiba-tiba tidak mau saling sapa sampai sekarang," ucapnya
"Kalau kita biarkan seperti ini terus, maka kita akan mengalami kemunduran. Sebentar lagi kita akan menghadapi Pemilu di 2024, tentunya ini menjadi tugas kita untuk mengingatkan, yang namanya polarisasi tidak boleh ada lagi," sambung dia.
Untuk itu, pihaknya berharap adanya dukungan serta bantuan dari para kiai dan ulama agar bisa bersama-sama untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Sebab menurutnya, ada titik-titik yang tidak bisa dijangkau oleh kepolisian. Oleh karenanya dukungan serta bantuan dari kiai dan ulama sangat dibutuhkan.
"Tugas kami polisi dalam menjaga dan melaksanakan Kamtibmas tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari para kiai dan para ulama," kata dia.
"Oleh karena itu, kami bermohon dukungan dan bantuan agar tangan dan kaki kami yang tidak bisa menjangkau di titik-titik terjauh, bisa dibantu, bisa disentuh oleh para ulama, oleh para kiai," tambahnya.