Update Kasus Bocah di Tasikmalaya Meninggal karena Depresi Dipaksa Perkosa Kucing

Pengusutan kasus bocah 11 tahun di Tasikmalaya yang meninggal diduga akibat depresi dipaksa memperkosa kucing, terus dilakukan.

Update Kasus Bocah di Tasikmalaya  Meninggal karena Depresi Dipaksa Perkosa Kucing

Kabid Humas Polda JabarĀ Kombes Pol Ibrahim Tompo diĀ Mapolda Jabar

Wowsiap.com - Pengusutan kasus bocah 11 tahun di Tasikmalaya yang meninggal diduga akibat depresi dipaksa memperkosa kucing, terus dilakukan. Sebanyak 15 orang yang terkait dengan dugaan kasus tersebut, diperiksa.

Polisi pun fokus mengejar dugaan keterlibatan orang dewasa yang memaksa korban melakukan hal tersebut.

Ke-15 orang terdiri atas keluarga korban, terduga pelaku, dan teman-teman korban.

"Kami (polisi) sudah melakukan pemeriksaan kurang lebih sekitar 15 orang untuk dimintai keterangan. Apalagi ini memang kita tahu yang melakukan bullying (perundungan) ini kan anak-anak ya. Jadi memang kami harus hati-hati untuk melihat proporsi untuk menangani permasalahannya," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat (22/7/2022).

Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat dan media sosial (medsos), ujar Ibrahim Tompo, kepolisian, dalam hal ini, Polres Tasikmalaya dan Polda Jabar langsung merespons kasus tersebut dengan menurunkan tim dan meneliti video yang beredar.

Dari penelitian video di medsos tersebut, lanjut dia, Polres Tasikmalaya dan tim Unit PPA Ditreskrimum Polda Jabar turun ke lapangan untuk melakukan klarifikasi terkait kejadian bullying.

"Kan di video tersebut memang bullying yang terjadi," ujar Ibrahim Tompo.

Sampai saat ini, kata Kabid Humas, penyidik Kepolisian masih melakukan pendalaman. Muncul beberapa opini yang terbentuk bahwa akibat bullying tersebut korban meninggal dunia. 

"Ini memang perlu kami perjelas semua supaya bisa memahami apakah kejadian bullyingnya ini yang menyebabkan kematian (atau bukan). Ini kan masih menjadi pertanyaan," tutur Kabid Humas Polda Jabar.

Dalam pendalaman atau penyelidikan, lanjut Kabid Humas, tim fokus memperjelas peristiwa yang terjadi.

"Jadi tim sudah turun untuk melakukan pemeriksaan-pemeriksaan terhadap saksi, termasuk beberapa orang yang diperkirakan ada di tempat pada saat kejadian tersebut," ucap Kombes Pol Ibrahim Tompo.

Disinggung tentang pernyataan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jabar yang mendorong kepolisian ungkap potensi keterlibatan orang dewasa dalam kasus ini, Kabid Humas Polda Jabar  menyatakan, petugas tentu akan melakukan penyelidikan ke arah itu.

"Ya jadi semua nanti akan berusaha kami perjelas. Sampai sekarang belum ada laporan dari pihak korban atau pihak keluarga. Meski demikian, kami lakukan pendalaman untuk menyelidiki atau melakukan klarifikasi untuk bisa memperjelas peristiwa atau kejadian tersebut," ujar Kabid Humas Polda Jabar.

Ditanya tentang luka di kepala korban, Ibrahim Tompo menuturkan, semua informasi yang beredar akan didalami. 

Dikatakan Kabid Humas Polda Jabar, penyelidikan juga dilakukan untuk menelusuri pelaku yang menyebarkan video tak senonoh saat korban memperkosa kucing, ke medsos.

"Semuanya akan kami telusuri. Jadi memang kami harus kerja dengan tahapan. Kami perjelas dulu peristiwa tersebut. Kemudian kami akan lihat sangkutan (keterkaitan), apakah ada pidana atau tidak di dalamnya, termasuk pembuat video, kemudian potensi yang meng-upload di medsos," kata Kabid Humas Polda Jabar. 

Berita terkini Tasikmalaya meninggal depresi kucing Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo Mapolda Jabar Bullying Perkosa viral medsos