Raksasa teknologi yang dikelola Satya Nadella dilaporkan telah memberhentikan hampir 1 persen tenaga kerjanya, yang terdiri dari sekitar 180.000 karyawan di seluruh divisi
Microsoft
Raksasa teknologi yang dikelola Satya Nadella dilaporkan telah memberhentikan hampir 1 persen tenaga kerjanya, yang terdiri dari sekitar 180.000 karyawan di seluruh divisi dan kantor. Jumlah ini akan mencapai sekitar 1.800 PHK di Microsoft.
"Hari ini kami memiliki sejumlah kecil penghapusan peran. Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi prioritas bisnis kami secara teratur, dan membuat penyesuaian struktural yang sesuai," kata Microsoft dalam sebuah pernyataan kepada Bloomberg kemarin malam.
Perusahaan lebih lanjut menambahkan bahwa mereka akan melanjutkan investasi dalam bisnisnya dan “menumbuhkan jumlah karyawan secara keseluruhan di tahun depan”.
Perekrutan telah melambat di beberapa divisi penting Microsoft, yaitu grup Windows, Teams, dan Office.
Sementara itu, perusahaan yang didirikan Bill Gates melaporkan pendapatan yang kuat di Q4, mencatatkan lonjakan pendapatan sebesar 26 persen (year-on-year) dari bisnis cloud. Ini melaporkan pendapatan keseluruhan sebesar $49,4 miliar. Namun, Microsoft memangkas perkiraan pendapatan dan panduan pendapatan Q4 bulan lalu.
Sementara itu, ada PHK di beberapa perusahaan top lainnya termasuk Twitter yang memangkas tim rekrutmennya hingga 30 persen. Tesla Elon Musk juga baru-baru ini memecat ratusan karyawan.