Didukung, Keputusan Jokowi Tempatkan BRIN sebagai Infrastruktur Kemajuan

Pelantikan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). (Foto: Istimewa)
Wowsiap.com - Keputusan Presiden Joko Widodo yang menempatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai infrastruktur kemajuan bangsa melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, mendapatkan dukungan penuh. Apalagi dengan menempatkan riset dan inovasi sebagai pilar Indonesia berdikari.

“Sesuai ketentuan peraturan-perundang-undangan yang menempatkan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ex officio sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN, merupakan keputusan tepat,” kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto, Rabu (13/10).

Menurutnya, riset dan inovasi harus digerakkan oleh ideologi bangsa. Hal itu agar Indonesia benar-benar berdaulat, berdikari dan bangga dengan jati diri kebudayaannya. Selain itu, kebijakan pembangunan harus berlandaskan pada riset dan inovasi ilmu pengetahuan serta teknologi, yang berpedoman pada ideologi Pancasila.

“Selama ini Ibu Megawati Soekarnoputri sangat konsisten menyuarakan pentingnya penguasaan ilmu-ilmu dasar, riset dan inovasi. Beliau juga terus memerjuangkan peningkatan anggaran peneltian 5 persen dari PDB,” ujarnya.

Selain itu, Hasto menilai Megawati juga penggagas awal dari BRIN. Yakni dengan mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar BRIN hadir menjabarkan politik Indonesia Berdikari, dengan memfokuskan diri pada penelitian untuk manusia Indonesia, flora, fauna dan teknologi itu sendiri.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi melantik Dewan Pengarah BRIN yang terdiri dari Prof Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah; Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Sri Mulyani S.E., M.Sc., Ph.D dan Menteri Bappenas Dr. (H.C.) Ir. H. Suharso Monoarfa sebagai wakil ketua; Dr. (H.C) Sudhamek Agung Waspodo Sunyoto sebagai sekretaris dan sebagai anggota yakni Prof. Emil Salim, Prof. I Gede Wenten, Bambang Kesowo S.H., LL.M , Prof Adi Utarini, Prof. Marsudi Wahyu Kisworo dan Ir. Tri Mumpuni.