Berbagai langkah Kepolisian melakukan upaya paksa Moch Subchi Azal Tsani atau MSAT tersangka dugaan pencabulan santriwati di Pondok Pesantren (Ponpes) Sidiqiyah Jombang.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto saat menggelar pres release di Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo, Jumat (8/7/2022).
"Akhirnya tersangka bisa diyemukan dan langsung dibawa ke Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Surabaya di Medaeng Sidoarjo, Jawa Timur,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto saat menggelar pres release di Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo, Jumat (8/7/2022).
Sementara Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Totok Suharyanto menambahkan, pukul 09.30 WIB secara administrasi elah menyerahkan tahap 2 tersangka (MSAT) dan barang bukti. Kemudian diterima JPU (Jaksa Penuntut Umum) disaksikan Aspidum dan Kajari Jombang.
“Sesuai aturan kita telah melaksanakan kewajiban menyerahkan tersangka dan barang bukti sekaligus tahap berikutnya akan dilaksanakan rekan-rekan JPU,” ujarnya.
Untuk 321 orang yang diamankan proses penangkapan pada 7 Juli 2022 dilakukan oleh tim gabungan penyidik dari Dirreskrimum Polda Jatim dan Polres Jombang telah menetapkan 5 tersangka terdiri dari 1 tersangka kejadian Minggu, 3 Juli 2022.
Kemudian empat tersangka kejadian pada Kamis 7 Juli 2022 saat dilakukan penangkapan di Pondok Pesantren (Ponpes) Sidiqiyah Jombang.
“Rencana hari ini (Jumat, 8/7/2022) kita lakukan penahanan terhadap 5 tersangka dijerat Pasal 19 UU 12 tahun 2022 tentang tindak pidana asusila khususnya berkaitan dengan perbuatan mencegah, merintangi proses penyidikan dalam konteks ini saat dilaksanakan tahap 2 dengan ancaman 5 tahun,” tandas Kombes Totok sapaan akrabnya.
Lebih lanjut dikatakan, terhadap 315 orang yang sudah diamankan statusnya masih saksi dan siang ini akan dipulangkan.
Dalam kesempatan press release, Aspidum Kejati Jatim, Sofyan menyampaikan, bahwa tentunya dari Kejaksaan hari ini menerima tahap 2 penyerahan tersangka dan barang bukti.
“Tersangka ini akan kami dakwakan tentunya dengan pasal 285 KUHP jo Pasal 65 KUHP ancaman pidana 12 tahun, atau kedua pasal 289 KUHP jo pasal 65 KUHP ancaman pidana 9 tahun, atau pasal 294 Ayat 2 jo pasal 65 KUHP dengan ancaman penjara 7 tahun,” kata Aspidum Kejati Jatim, Sofyan.
Tentunya dengan adanya penyerahan tersangka dan barang bukti pada tahap pertama ini pihaknya akan limpahan kepada PN Surabaya dan ditindaklanjut dengan persidangan.
“Berkat kerja sama ini kami berhasil menindaklanjuti persetubuhan, pemeriksaan dan pencabulan mudah mudahan dapat terbukti di persidangan nanti,” ujarnya.
Kenapa proses peradilan di Surabaya? Ini terkait kondusifitas persidangan, sambung Kejari Jombang Tengku Firdaus, yang juga menyampaikan, bahwa berdasar pertimbangan kondusifitas Forkopimda Jombang, Kapolres Jombang, Kajari Jombang melalui PN Jombang mengusulkan kepada Mahkamah Agung untuk perpindahan tempat persidangan dengan berbagai alasan.
Hal ini didasarkan ketentuan pasal 285, jadi tentunya atas dasar pertimbangan tersebut. Ketua MA RI memutuskan dengan putusan nomor 170/KMK/SK/V-2022 31 Mei 2022 tentang penunjukan PN Surabaya untuk memeriksa dan memutus perkara pidana atas nama terdakwa M Subchi bin M Muchtar Mu’thi. Ini berdasar surat keputusan MA.