Wabah Antraks Dilaporkan di Kawasan Hutan

Menteri Kesehatan Veena George mengatakan keberadaan antraks telah dikonfirmasi pada babi hutan di kawasan hutan Athirapilly.

"Babi hutan telah mati secara massal di kawasan hutan Athirappilly. Selanjutnya, Departemen Kesehatan, Departemen Peternakan, dan Departemen Kehutanan melakukan penyelidikan. Sampel tersebut diuji untuk memastikan kasus infeksi antraks," kata George dalam sebuah pernyataan, dikutip dari dna, kamis (30/6/2022).

Dia mengatakan departemen kesehatan mengambil langkah segera untuk mencegah penyebaran antraks, bakteri yang secara alami ditemukan di tanah dan umumnya menyerang hewan domestik dan liar ketika mereka menghubunginya. Departemen kesehatan mengatakan orang-orang yang pergi untuk memindahkan dan mengubur bangkai babi hutan sedang dipantau.

Mereka juga diberikan perawatan pencegahan yang diperlukan, tambahnya. Jika hewan, termasuk babi hutan, ditemukan mati secara massal, perhatian khusus harus diberikan, kata otoritas kesehatan dan meminta orang-orang untuk tidak pergi ke tempat-tempat seperti itu. Mereka juga meminta orang-orang untuk melaporkan kepada pihak berwenang jika ada kasus seperti itu yang diketahui.

Apa itu antraks?
Secara signifikan, antraks adalah bakteri alami di dalam tanah, yang biasanya menyerang hewan peliharaan dan hewan liar ketika mereka bersentuhan. Penyakit serius ini kebanyakan menyerang domba dan sapi dan terkadang manusia dan dapat menyebabkan kematian.

Manusia dapat terinfeksi melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau dengan menghirup spora. Gejala tergantung pada rute infeksi. Mereka dapat berkisar dari borok kulit dengan keropeng gelap hingga kesulitan bernapas.

Pengobatan antibiotik menyembuhkan sebagian besar infeksi. Antraks hirup lebih sulit diobati dan bisa berakibat fatal.