Jadilah Organisasi yang Sensitif Demi Kedamaian 50 Juta Warga Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengukuhkan pengurus harian organisasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Periode 2022-2025 di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (22/6/2022).

Jadilah Organisasi yang Sensitif Demi Kedamaian 50 Juta Warga Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil

Wowsiap.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengukuhkan pengurus harian organisasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Periode 2022-2025 di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (22/6/2022).

Di Jawa Barat, Forum yang dibentuk berdasarkan Permendagri Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewaspadaan Dini Masyarakat di daerah itu, diketuai Mantan Ketua KPU Jawa Barat, Yayat Hidayat dan Etty Kusniati sebagai sekretaris.

Dalam sambutannya, Ridwan Kamil meminta agar FKDM menjadi organisasi yang sensitif terhadap segala sesuatu yang bisa mengganggu ketenangan 50 juta jiwa warga Jawa Barat.

“Jadilah orgainsasi yang sensitif demi menjaga kondusifitas di Jawa Barat,” tegas Ridwan Kamil, di Gedung Sate, Kota Bandung.

Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini, sensitif merupakan tingkat yang terbaik dalam pengelolaan situasi.

Sebelum sensitif, ada preemtif yang bisa mengidentifikasi musuh lebih di awal. Situasi ini membuat musuh bisa diserang duluan sebelum meresahkan masyarakat.

Sebelum preemtif, ada preventif, yang sifatnya mengingatkan dan mengimbau sebelum kejadian datang. Yang terakhir, kata Kang Emil, adalah situasi reaktif.

“Reaktif ini adalah yang terburuk karena nanti bereaksi setelah adanya kejadian. Sehingga yang paling baik adalah sensitif dan pas untuk FKDM. Tolong pikirkan kalimat saya ini dalam metode kerja nantinya,” tambah Kang Emil.

Sebagai organisasi baru, lanjut Kang Emil, FKDM harus bisa sensitif melihat potensi dari banyak sumber. Seperti dari obrolan-obrolan WA serta obrolan di media sosial lainnya. Bagi Kang Emil, obrolan-obrolan di media sosial tentu tidak bisa diremehkan begitu saja sebab bisa pada tingkat serius.

Selain itu, FKDM juga diminta untuk melihat potensi-potensi ideologi yang mencoba masuk ke Jawa Barat serta memonitor selebaran-selebaran di kalangan pelajar yang mulai meresahkan.

“Ini demi menjaga namanya kondusifitas di masyarakat,” ujar mantan Wali Kota Bandung tersebut.

Pada kesempatan sama, ia menceritakan kunjungan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin di Gedung Pakuan, sehari sebelumnya.

Dari pertemuan tersebut, Kang Emil mengambil hikmah tentang pentingnya sebuah kondusifitas. Vasyl, kata Kang Emil, mengaku bercerita banyak tentang penderitaan rakyat Ukraina. Sehingga menurut Vasyl, Ukraina butuh uang yang banyak dan berpuluh-puluh tahun untuk mengembalikan, pada kondisi sebelum perang.

“Ini mengembalikan, bukan memajukan. Saat ini, di sana kegiatan masyarakat terhenti. Tidak ada selfie-selfie lagi seperti kita di jalan Asia Afrika. Makanya itulah saya ingin sampaikan bahwa menjaga kondusifitas itu sangat mahal,” tegas Ridwan Kamil lagi.

“Makanya, nikmat Allah yang harus kita jaga adalah perdamaian dan jangan dirusak dari luar,” pungkas Emil.

Seperti diketahui, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewaspadaan Dini Masyarakat di Daerah, dibentuk mulai dari tingkat propinsi, kabupaten/ kota, kecamatan, sampai di tingkat desa/kelurahan.

Tujuan pembentukan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat adalah untuk membantu instrumen negara dalam menyelenggarakan urusan keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat, melalui upaya “deteksi dini” terhadap potensi dan kecenderungan ancaman serta gejala atau peristiwa bencana. 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil organisasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat FKDM Berita terkini Kang Emil Aula Barat Gedung Sate Mantan Ketua KPU Jawa Barat Yayat Hidayat Etty Kusniati