Langit biru di Selandia Baru pertama kali ditangkap oleh penduduk kota Nelson di Pulau Utara. Mereka terlihat sekitar 750 km selatan ke Pulau Stewart
Spiral Misterius Cahaya Biru Terlihat di Langit Selandia Baru
Banyak orang Selandia Baru membandingkan visualnya dengan semacam 'lubang cacing'. Visual mengejutkan dibagikan di grup Facebook 'Astronomy in New Zealand' oleh pengguna bernama Inch Justin bersama dengan keterangan, “Apakah ada yang tahu apakah ada satelit yang mengorbit di atas NZ malam ini atau mungkin satelit Australia, melihat sesuatu seperti gambar yang saya posting sekitar tahun 1920 malam ini melihat sedikit ke barat di dataran tinggi Rangiora Canterbury”.
Lebih lanjut, Justin mengatakan bahwa gambar yang diposting hanyalah contoh dari apa yang telah dilihatnya.
“Tidak berhasil mendapatkan gambarnya, hanya mengambil bino saya dan melihat apa yang tampak seperti satelit di tengah spiral menuju utara dengan kecepatan tinggi,” ujarnya.
Setelah Justin membagikan foto-foto indah ini, grup tersebut dibanjiri komentar netizen tentang spiral biru tersebut.
"Ya, beberapa dari kami melihatnya dari Hawke's Bay, dekat ekor Canis mayor, lalu bergerak ke timur laut," kata seorang pengguna Facebook.
"Pasti keren," kata yang lainnya.
Menurut para ahli, "awan yang tampak aneh" ini disebabkan oleh roket Falcon 9 yang membawa satelit Globalstar DM15.
Langit biru di Selandia Baru pertama kali ditangkap oleh penduduk kota Nelson di Pulau Utara. Mereka terlihat sekitar 750 km selatan ke Pulau Stewart.
Menurut fisikawan di Universitas Auckland, Prof Richard Easther, awan seperti itu biasanya terlihat ketika roket membawa satelit ke orbit.
"Ketika propelan dikeluarkan dari belakang, Anda memiliki apa yang pada dasarnya adalah air dan karbon dioksida - yang secara singkat membentuk awan di ruang angkasa yang diterangi oleh matahari," jelas Profesor Easther secara rinci.
"Geometri orbit satelit dan juga cara kita duduk relatif terhadap matahari - kombinasi dari hal-hal itu tepat untuk menghasilkan awan yang tampak benar-benar aneh yang terlihat dari Pulau Selatan," tambahnya.
Profesor Easther mengklaim bahwa roket yang dimaksud adalah 'Falcon 9' milik SpaceX.
SpaceX milik Elon Musk baru-baru ini merayakan kemenangan besar setelah berhasil meluncurkan tiga roket di luar angkasa dalam 36 jam. CEO Musk juga mengucapkan selamat kepada tim atas pencapaian ini.
Menurut New Plymouth Astronomical Society, langit biru kemungkinan besar adalah "tempat pembuangan bahan bakar" atau "semburan asap" dari peluncuran roket oleh perusahaan Musk. Masyarakat menambahkan bahwa efek serupa telah terlihat di masa lalu juga.