Produsen mobil terbesar di dunia ini, rabu kemarin mendapat kecaman dari investor yang berpikir tentang lingkungan, agar Toyota menghentikan mobil bertenaga bensin
Logo Toyota
Melansir dna, produsen mobil terbesar di dunia ini, rabu kemarin mendapat kecaman dari investor yang berpikir tentang lingkungan, agar Toyota menghentikan mobil bertenaga bensin dan melobi kebijakan iklim.
Pernah menjadi favorit pecinta lingkungan untuk model Prius hibrida yang dipopulerkan lebih dari dua dekade lalu, Toyota berpendapat bahwa hibrida masih masuk akal di pasar di mana infrastruktur belum siap untuk mendukung perpindahan yang lebih cepat ke kendaraan listrik baterai.
Perusahaan tahun lalu berkomitmen 8 triliun yen ($ 60 miliar) untuk menggemparkan mobilnya pada tahun 2030, setengahnya dijadwalkan untuk mengembangkan EV penuh. Namun, mereka memperkirakan penjualan tahunan mobil tersebut hanya mencapai 3,5 juta kendaraan pada akhir dekade ini, atau sekitar sepertiga dari penjualan saat ini.
Seperti pembuat mobil lainnya, Toyota telah diganggu oleh kekurangan parah chip semikonduktor yang memaksanya untuk berulang kali memangkas produksi.
Pada hari Rabu, kepala kelompok pembelian Toyota, Kazunari Kumakura, mengatakan pada pertemuan itu bahwa ia memperkirakan kekurangan chip akan terus berlanjut.