Perhelatan Jakarta E-Prix 2022 bisa mennjadi tonggak Indonesia, untuk lebih memperhatikan serta memajukan olahraga balap yang ramah lingkungan.
Ketua Bidang Gaya Hidup, Hobi dan Olahraga DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Gelora Indonesia Kumalasari Kartini. (Gelora Media Center)
“Keberhasilan Indonesia menggelar E-Prix 2022 atau Formula E yang ramah lingkungan, menjadi awal yang baik. Khususnya bagi pemerintah dalam upaya ikut serta mengatasi perubahan iklim,” kata Ketua Bidang Gaya Hidup, Hobi dan Olahraga DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Gelora Indonesia Kumalasari Kartini, Senin (6/6).
Menurutnya, Formula E ini mengedepankan ramah lingkungan. Sehingga sangat bagus sebagai langkah awal bagi untuk Indonesia untuk bisa ikut terlibat dalam mengatasi perubahan iklim.
“Ini tonggak awal. Jangan berhenti di Formula E. Harus ada kelanjutan yang baik kedepannya,” ujarnya. Dia juga yakin, perhelatan seperti Formula E akan memunculkan talenta-talenta muda berbakat dan munculnya pembalap unggul.
Yang mana bisa berlaga di kancah internasional. Dia juga yakin, anak-anak Indonesia banyak yang mampu menjadi pembalap unggul. “Acara Formula E di Jakarta ini menambah motivasi anak-anak muda Indonesia, bisa lebih maju menjadi para pembalap,” tandasnya.
Hal ini tentu saja juga bisa menjadi pilihan bagi generasi muda Indonesia. Yakni untuk meningkatkan prestasi di bidang olahraga, terutama olahraga otomotif.
“Karena itu, kami berharap pemerintah terus menfaslitasi perhelatan seperti ini. Termasuk peran serta swasta dalam memberikan sponsor,” tegasnya.
Sirkuit
Seperti diketahui, Indonesia saat ini juga tengah membangun Sirkuit Formula 1 (F1) Bintan, Kepulauan Riau. Bintan Internasional Circuit (CIC) F1 ini berlokasi di Kawasan Wisata Lagoi, Bintan seluas 237 hektar dengan nilai Rp 1,7 triliun.
Dengan demikian, Indonesia nantinya akan memiliki empat sirkuit yang bisa digunakan untuk menggelar event olahraga otomotif internasional. Sirkuit-sirkuit ini diharapkan dapat membantu pengembangan olahraga otomotif dan menciptakan para pembalap unggul dari Indonesia.
Keempat sirkuit tersebut, yakni Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat untuk gelaran MotoGP. Kedua, Sirkuit Ancol untuk Formula E dan ketiga Bintan Internasional Circuit untuk penyelenggaraan Formula 1.
Sementara sirkuit keempat adalah Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat, yang sebelumnya telah sukses menggelar ajang Superbike World Championship antara tahun 1994 dan 1997 dan FIM Road Racing World Championship Grand Prix pada 1996 & 1997.
Pada 1996 dan 1997, Sirkuit Sentul juga dpilih sebagai sebagai penyelenggara MotoGP. Rider asal Australia, Michael Doohan menjadi juara di kelas utama 500cc, disusul Tetsuya Harada jadi juara di kelas 250 cc dan Masaki Tokudome juara di kelas 125 cc.
Setahun berikutnya giliran rider asal Jepang Tadayuki Okada juara di kelas 500 cc, Max Biaggi juara di kelas 250 cc dan legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi menyabet gelar juara di kelas 125 cc.