Presiden AS Joe Biden mengatakan, bahwa AS menyediakan "sistem roket dan amunisi yang lebih canggih" kepada Ukraina saat perangnya dengan Rusia berlanjut
Presiden AS Joe Biden {Foto: ist via NDTV)
Menulis di op-ed New York Times, Biden mengatakan tujuan AS adalah "untuk melihat Ukraina yang demokratis, independen, berdaulat, dan makmur dengan sarana untuk mencegah dan mempertahankan diri dari agresi lebih lanjut," CNN melaporkan.
"Memungkinkan mereka untuk lebih tepat menyerang sasaran utama di medan perang di Ukraina," katanya terkait pengiriman senjata baru.
Sementara itu, seorang pejabat senior pemerintah mengatakan bahwa Amerika Serikat akan mengungkap paket bantuan keamanan kesebelas untuk Ukraina pada Rabu (waktu setempat) yang akan mencakup Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS).
"Besok kami akan mengumumkan paket bantuan keamanan ke-11 di bawah otoritas penarikan presiden. Paket itu akan berisi sistem jarak jauh, khususnya HIMARS, dan amunisi yang akan memungkinkan Ukraina untuk lebih tepat menyerang sasaran di medan perang," kata pejabat itu, sesuai Sputnik.
Paket tersebut bernilai USD 700 juta kata pejabat tersebut. Menurut pejabat itu, AS tidak ingin melihat perang antara NATO dan Rusia dan ingin konflik yang sedang berlangsung di Ukraina segera berakhir.
"Tujuan kedua Presiden (Joe Biden) yang digariskan dalam opini adalah bahwa kami tidak mencari perang antara NATO dan Rusia, Presiden telah menjelaskan bahwa kami tidak akan terlibat langsung dalam konflik ini baik dengan mengirim pasukan Amerika ke berperang di Ukraina atau dengan menyerang pasukan Rusia," kata pejabat itu, dan masih menurut Sputnik, seperti dilansir dna, Rabu (1/6/2022).
"Kami ingin melihat Rusia mengakhiri perangnya di Ukraina secepat mungkin," tambah pejabat itu.
Sebelumnya, pada 24 Februari, Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina setelah republik Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri meminta bantuan untuk mempertahankan mereka dari serangan intensif oleh pasukan Ukraina.