Dana tersebut digunakan untuk sewa armada bus sekitar 40 bus keberangkatan calon jemaah haji asal Kota Tangerang yang nantinya diberangkatkan dari Masjid Raya Al Adzom menuju asrama haji Pondok Gede. “Begitu juga untuk kepulangan jemaah haji,” ujar Tutun.
Kepala seksi penyelenggaraan haji dan umroh Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangerang, H. Tutun
“Kami sebagai Panitia Penyelenggara telah menerima bantuan dana hibah sebesar Rp 1 miliar dari Pemkot Tangerang untuk penyelenggaraan musim haji tahun ini,” kata H. Tutun, saat dihubungi melalui whatsapp, Sabtu (28/5/2022)
Dana tersebut digunakan untuk sewa armada bus sekitar 40 bus keberangkatan calon jemaah haji asal Kota Tangerang yang nantinya diberangkatkan dari Masjid Raya Al Adzom menuju asrama haji Pondok Gede. “Begitu juga untuk kepulangan jemaah haji,” ujar Tutun.
Selain digunakan untuk pengadaan armada bus keberangkatan dan kepulangan jemaah haji. Dana tersebut, kata Tutun, nantinya jemaah haji akan diberikan konsumsi berupa makanan ringan dan nasi box yang dianggarkan dari dana hibah tersebut.
Tutun menjelaskan, calon jemaah haji asal Kota Tangerang sebanyak 860 orang. Seluruh akomodasi ke asrama Pondok Gede dan konsumsi jemaah haji telah ditanggung oleh Pemkot Tangerang.
Tutun menyebutkan, Kemenag bersama Pemkot Tangerang bakal melepas kepergian 860 jemaah haji itu di Masjid Raya Al-Azhom, Kota Tangerang.
Dari 860 jemaah nantinya dibagi menjadi tiga kloter. “Dua kloter yang 393 jemaah. Satu kloter lagi tergabung ke kloter kabupaten/kota lain. Jadi total tiga kloter,” paparnya.
Tutun juga menjelaskan, saat ini pemerintah Arab Saudi mengakhiri tindakan pencegahan terkait pandemi Covid-19 termasuk jemaah haji maupun umroh tidak perlu melakukan karantina.
“Sekarang sudah tidak ada karantina di Arab Saudi. Sudah lama dihapus protokol kesehatan itu termasuk tes antigen. Tapi jemaah diwajibkan vaksin Covid 2 kali,” jelasnya.
Tutun mengakui, banyaknya warga Kota Tangerang gagal berangkat karena adanya kebijakan pemerintah Arab Saudi karena usianya belum menyentuh 18 tahun dan lebih dominan usia diatas 65 Tahun.
“Sebenarnya mereka yang gagal berangkat itu sudah dijadwalkan tahun lalu. Karena Pandemi akhirnya ditunda. Nah sekarang adanya aturan batasan usia dari pemerintah Arab Saudi, mereka yang belum memasuki usia 18 tahun dan diatas 65 tahun kembali gagal berangkat,” terangnya.
Tutun menambahkan, saat ini pihaknya tengah melakukan penggodokan kesiapan jemaah tersebut
“Saat ini jemaah haji kita berikan pembinaan untuk kesiapan beribadah disana termasuk skrining kesehatan agar jemaah haji dapat menunaikan ibadah haji,” pungkasnya.