BRIN Perkuat Sistem Peringatan Dini Tsunami di Indonesia

Wowsiap.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkuat sistem peringatan dini tsunami Indonesia atau InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) dengan menggunakan teknologi Tsunami Buoy (InaBuoy) dan teknologi kabel optik bawah laut (InaCB

BRIN Perkuat Sistem Peringatan Dini Tsunami di Indonesia

Wowsiap.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkuat sistem peringatan dini tsunami Indonesia atau InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) dengan menggunakan teknologi Tsunami Buoy (InaBuoy) dan teknologi kabel optik bawah laut (InaCB


Dia menuturkan, posisi dari sensor itu harus bisa menangkap gelombang tsunami kira-kira 60 kilometer dari sumbernya supaya bisa terdeteksi kurang dari 5 menit, tetapi tidak boleh juga terlalu dekat dengan patahan agar tidak membahayakan sensor itu sendiri. Pertama kali yang dideteksi sensor tersebut adalah gelombang gempa yang terjadi di permukaan dasar laut.

Pertama kali yang dideteksi sensor tersebut adalah gelombang gempa yang terjadi di permukaan dasar laut. Kemudian, jika ada potensi tsunami, sensor akan menangkap gelombang tsunami setelah gempa tersebut. Sesuai kesepakatan nasional, peringatan dini tsunami diberikan maksimum 5 menit setelah gempa terjadi.

Pada konsep buoy, sensor diletakkan di dasar laut, yang disebut OBU. Algoritma deteksi tsunami diletakkan di sensor. Ketika ada gelombang tsunami, sensor akan menangkapnya, lalu mengirimkan sinyal peringatan ke buoy yang ada di permukaan air laut.

Sensor bekerja menggunakan baterai sehingga umur pakai hanya berkisar dua tahun. Sementara pada konsep InaCBT atau teknologi kabel optik bawah laut (Indonesia-Cable Based Tsunameter), sensor-sensor yang terletak di dasar laut dihubungkan dengan kabel optik.

Melalui kabel itu, juga dapat disalurkan listrik dari stasiun (landing station) di pantai menuju sensor-sensor yang ada di dasar laut tersebut. Sensor-sensor menangkap gelombang tsunami lalu mengirimkannya ke landing station melalui kabel optik.

Selanjutnya, sinyal itu dikirimkan ke RDS melalui kabel optik atau satelit. Sensor terpasang bisa lebih banyak, dan menggunakan listrik dari daratan sehingga umur pakai lebih lama yakni lebih dari 10 tahun.

Konsep buoy memiliki lebar pita atau bandwidth sangat kecil sehingga data yang dikirim terkait deteksi gelombang tsunami memang sangat terbatas. Sementara pada kabel optik, transmisi data bisa sangat banyak, dan berbagai macam sensor bisa digabungkan dalam satu alat tersebut.

Selain itu, umur pakai kabel optik lebih panjang karena menggunakan energi listrik yang berasal dari landing station di daratan. Sementara, InaBuoy menggunakan energi dari baterai.

Sumber: Antaranews.com