LPDP Diharap Lebih Selektif Pilih Reviewer

Pengelola LPDP diminta melakukan evaluasi secara menyeluruh kenapa bisa ada seorang reviewer yang pola pikirnya tidak objektif dan profesional.

LPDP Diharap Lebih Selektif Pilih Reviewer

Anggota DPD RI Fahira Idris. (Bagian Pemberitaan dan Media DPD RI) 

Wowsiap.com – Langkah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) yang memberhentikan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko dari posisi reviewer Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), mendapat apresiasi. Hal itu terkait postingannya yang dinilai banyak pihak bernuansa diskriminasi, ujaran kebencian dan menyinggung SARA.

“Kejadian itu diharapkan menjadi pelajaran bagi semua pihak. Terutama bagi pengelola LPDP agar lebih selektif lagi memilih reviewer,” kata anggota DPD RI Fahira Idris di Jakarta, kemarin.

Dia juga berharap, pemberhentian tersebut bersifat permanen. Artinya, sampai kapanpun yang bersangkutan tidak boleh lagi terlibat atas semua aktivitas terkait LPDP.

“Kejadian itu juga diharapkan menjadi evaluasi bagi pengelola LPDP. Untuk kemudian memastikan semua reviewer LPDP objektif, profesional dan penuh integritas,” ujarnya.

Dia mengetahui, para reviewer penerima beasiswa LPDP juga diseleksi ketat. Namun dengan kejadian tersebut, dirinya meminta pengelola LPDP melakukan evaluasi secara menyeluruh kenapa bisa ada seorang reviewer yang pola pikirnya tidak objektif dan profesional.

“Apalagi punya tendensi yang merendahkan. Ini seharusnya tidak boleh terjadi. Jangan sampai ada lagi reviewer LPDP seperti itu. Saya meminta, yang bersangkutan jangan pernah lagi dilibatkan di semua aktivitas terkait LPDP,” tandasnya.

Teladan
Dikatakan, sejatinya tujuan pendidikan adalah membuka kesempitan berpikir. Artinya para stakeholder utama di dunia pendidikan - apalagi seorang pemimpin sebuah perguruan tinggi - sudah dikodratkan menjadi teladan bagi semua anak bangsa.

“Sehingga bagaimana bersikap dan berpikiran terbuka, menjauhi syak wasangka dan mampu berlaku adil sejak dalam pikiran. Unggahan seorang rektor perguruan tinggi - apalagi seorang reviewer LPDP - yang begitu kental nuansa diskriminasi, sama sekali bertentangan dengan nilai dan prinsip pendidikan nasional,” tegasnya.

Terlebih, LPDP adalah beasiswa yang berasal dari uang pajak rakyat, uang negara, uang dari APBN. Yang mana dikelola agar saat ini dan ke depan bisa membuat SDM Indonesia berdaya saing global dan melahirkan banyak inovasi.

“Tujuan ini hanya bisa tercapai, jika siapapun yang terlibat dalam kegiatan LPDP mampu bersikap dan berlaku objektif, profesional dan penuh integritas,” tukasnya.

LPDP reviewer evaluasi rektor objektif