
BANTEN - Gubernur Banten Andra Soni menanggapi hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap 100 hari masa kerjanya yang dirilis Indikator Politik Indonesia.
Ia menegaskan, fokus utamanya bukan pada angka survei, melainkan pada upaya konkret untuk memastikan pelayanan publik berjalan dengan baik.
“Survei adalah produk ilmiah dan bisa menjadi alat evaluasi. Tapi bagi saya yang utama adalah bagaimana pelayanan kepada masyarakat bisa terlaksana dengan baik,” ujar Andra saat ditemui di Kota Serang, Antara, Minggu, 1 Juni.
Sebagai contoh, Andra menyoroti percepatan pengoperasian dua rumah sakit milik Pemprov Banten yang selama ini belum melayani masyarakat. “Salah satunya sudah tiga tahun berdiri tapi belum aktif. Ini kami kebut supaya masyarakat bisa segera merasakan manfaatnya,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa efisiensi anggaran yang tengah dilakukan pemerintah provinsi bukan sekadar penghematan, melainkan untuk mengarahkan dana ke program prioritas yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, seperti pembangunan infrastruktur desa melalui program Bangun Jalan Desa Sejahtera (Bang Andra).
“Anggaran kami geser untuk mendukung pembangunan jalan di desa-desa, karena langsung berdampak ke warga,” ujar Andra.
Selain itu, program sekolah gratis untuk SMA dan SMK swasta juga tengah disiapkan. Ia menyebut wajar bila program tersebut belum berdampak dalam survei karena belum sepenuhnya dijalankan.
“Sekolah gratis ini akan segera dilaksanakan. Jadi kalau sekarang belum tercermin di survei itu wajar,” katanya.
Andra pun mengajak publik untuk menilai kinerja kepala daerah secara menyeluruh, tidak semata berdasarkan hasil survei.
“Setiap daerah punya tantangan yang berbeda. Di Yogyakarta, misalnya, Gubernurnya ditunjuk berdasarkan keistimewaan, sedangkan kami dipilih langsung oleh rakyat. Dinamikanya tentu berbeda,” jelasnya.
Lebih lanjut, Andra memastikan arah pembangunan di Provinsi Banten tetap berjalan sesuai rencana, dengan penyesuaian anggaran yang difokuskan pada kebutuhan nyata masyarakat.
“Yang terpenting adalah masyarakat merasakan langsung dampaknya. Itu tujuan utama kami—pelayanan publik yang nyata dan merata,” ujarnya.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 12–19 Mei 2025 dengan metode wawancara tatap muka terhadap 400 responden di Banten. Hasilnya, sebanyak 3 persen menyatakan sangat puas, 48 persen cukup puas, 32 persen kurang puas, dan 3 persen tidak puas sama sekali. Sisanya, 15 persen tidak tahu atau tidak menjawab. Margin of error survei ini sebesar ±5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.