Chelsea kalah adu penalti dari Liverpool di final Piala Liga Inggris.
Ketegangan pemain Chelsea saat melakoni adu penalti kontra Liverpool.(twitter/@ChelseaFC)
Segera setelah dimulainya babak perpanjangan waktu, Lukaku yang merupakan pemain termahal Chelsea mampu menjebol gawang Kelleher. Sayang, asisten wasit mengangkat bendera tanda terjadinya offside.
Secara kasat mata, ada argumen bahwa pemain Belgia itu tampak sejajar dengan bek terakhir Liverpool. Tapi, setelah wasit meninjau melalui VAR, Lukaku diputuskan sudah berada dalam posisi offside sebelum mencetak gol.
Pertandingan pun akhirnya diselesaikan melalui adu penalti. Sial bagi The Blues, Kepa Arrizabalaga yang menjadi eksekutor terakhir mereka tendangannya melambung ke atas mistar gawang. Hal ini membuat The Reds menjadi pemenang Piala Liga Inggris 2021/2022.
Thomas Tuchel mengaku mendapat firasat buruk setelah gol Lukaku dibatalkan VAR.
“Sepakbola bisa menjadi permainan yang brilian dan itu adalah permainan yang brilian, jangan khawatir dan tidak ada penyesalan,” kata Tuchel pada Sky Sports. “Kami memberikan segalanya dan itu adalah pertandingan sepakbola yang brilian. Gol yang dianulir untuk Romelu adalah keputusan yang sulit – ada perasaan buruk tentang keputusan itu.”
“Anda perlu sedikit keberuntungan, kami mencetak tiga gol, memiliki peluang besar, mereka memiliki peluang besar, itu adalah hasil yang adil untuk mendapatkan hasil imbang.”
Pelatih asal Jerman itu juga membela keputusannya untuk memasukkan Kepa Arrizabalaga untuk adu penalti setelah pemain Spanyol itu gagal menyelamatkan satu pun dari 11 tendangan penalti Liverpool sebelum melepaskan usahanya sendiri beberapa meter di atas mistar gawang.
Menurut Tuchel, Kepa sangat siap dan percaya diri untuk diturunkan dalam adu penalti. Apalagi, dia juga ikut berjasa mengantarkan Chelsea hingga ke babak final Piala Liga Inggris.***
