Inter Milan gagal menyelesaikan laga lebih dini meski memiliki banyak peluang mencetak gol.
Simone Inzaghi menyayangkan kegagalan anak asuhnya mengalahkan AC Milan.(twitter/@Inter_en)
Laga Derby della Madonnina dalam giornata ke-24 Serie A Italia dianggap sebagai drama dua babak. Nerazzurri mendominasi 45 menit pertama dengan gol dari tendangan voli Ivan Perisic dan sejumlah penyelamatan brilian kiper Rossoneri, Mike Maignan.
Dengan pergantian pemain dan sikap umum mereka, Inter menyerahkan inisiatif kepada Milan setelah turun minum dan membayarnya, saat Olivier Giroud mencetak dua gol dalam empat menit untuk kemenangan 2-1.
Inter Milan tidak terkalahkan di kandang sendiri di Serie A sejak Oktober 2020, yang juga melawan Milan dengan dua gol Zlatan Ibrahimovic.
“Ini sepakbola. Kami mendominasi dalam segala hal, kami tidak tajam pada akhirnya, mereka beruntung pada gol pertama dan pintar pada gol kedua,” kata Simone Inzaghi seperti dilansir Football Italia.
“Saya melihat derby dengan pertandingan berjalan satu arah selama 60 menit. Kemudian para pemain kesal saat Milan menyamakan kedudukan, karena mungkin ada pelanggaran yang jelas terhadap Alexis Sanchez dan kami kehilangan fokus.”
“Dalam 25 menit terakhir, kami tidak setajam atau dalam kontrol, dan permainan lebih terbuka untuk insiden individu. Kami tahu ini kekalahan yang menyakitkan, tetapi tim yang kuat harus mampu menganalisis kesalahan mereka,” beber Inzaghi.
“Jika kami memainkannya lagi 10 kali, kami mungkin kalah sekali. Kita semua tahu betapa pentingnya derby, kita tidak pantas kalah, tapi itulah sepakbola.”
“Sampai menyamakan kedudukan, kami praktis tidak membiarkan Milan. Ini adalah pelajaran yang sulit, tetapi pelajaran yang berharga untuk membuat kami lebih bertekad untuk mematikan permainan sehingga kami tidak terjebak dalam situasi ini lagi,” tutup Simone Inzaghi.***
