Arsenal gagal lolos ke final Piala Liga Inggris usai kalah dari Liverpool.
Mikel Arteta merasa anak asuhnya kurang beruntung saat menghadapi Liverpool.(twitter/@Arsenal)
The Gunners sebenarnya memiliki peluang besar untuk melaju. Di leg pertama semifinal, mereka berhasil menahan The Reds tanpa gol di Anfield. Sayangnya, Meriam London gagal memaksimalkan keuntungan bermain di kandang sendiri, Emirates Stadium.
Pantas saja jika Mikel Arteta selaku pelatih merasa kecewa. Apalagi, selain turun dengan kekuatan penuh, beberapa kali anak asuhnya mendapatkan peluang emas untuk membobol gawang lawan.
“Kali pertama mereka mereka melewati garis tengah kami, mereka mencetak gol, dengan sedikit keberuntungan,” ujar Arteta dalam laman resmi Arsenal.
Menurutnya, para pemain Liverpool piawai dalam memanfaatkan ruang yang ada. Terbukti kerja sama Trent Alexander-Arnold dan Diogo Jota sangat merepotkan pertahanan Arsenal. Dua kali Jota mengoyak jala Aaron Ramsdale.
Gol pertama Jota, tercipta karena bek kanan The Gunners, Takehiro Tomiyasu tidak berada di posisi yang tepat. Eks Bologna ini tergelincir. Setelahnya, bola melewati kaki pesepakbola berkebangsaan Jepang itu.
Jota lantas memanfaatkan apa yang ada. Bola hasil tendangannya tak mampu diantisipasi Ramsdale. Arsenal semakin terpuruk ketika Thomas Partey mendapat kartu merah jelang pertandingan berakhir.
“Kerugian besar, dan kami harus belajar dari hal itu. Kami bermain dengan 10 orang dalam tiga pertandingan terakhir melawan tim papan atas,” tukas Arteta.
Kekalahan ini membuat Arsenal belum berhasil keluar dari periode negatif. Alexandre Lacazette dkk tidak pernah menang dalam empat partai terakhir di semua kompetisi. Mereka kalah tiga kali dan satu laga lain berakhir imbang.***
