Miralem Pjanic meminta Morata dan de Ligt berpikir panjang sebelum memutuskan hengkang dari Juventus.
Mantan pemain Juventus dan Barcelona, Miralem Pjanic.(twitter/@Miralem_Pjanic)
Pjanic meninggalkan Juventus untuk bergabung dengan Barcelona dalam kesepakatan pertukaran dengan Arthur pada musim panas 2020. Namun, dia berjuang dengan waktu bermain bersama Ronald Koeman di musim pertamanya di Nou Camp dan pindah ke Besiktas dengan status pinjaman musim panas lalu.
Kini, mantan rekan setimnya, Morata dan de Ligt bisa mengikuti jejaknya dan pindah ke Barcelona di masa depan. Morata sedang dalam pembicaraan dengan Barca dan mendorong untuk meninggalkan Juve pada bulan Januari, mengetahui bahwa Bianconeri tidak akan membuat kepindahannya permanen pada bulan Juni.
Sementara de Ligt adalah target lama Barcelona dan agennya Mino Raiola baru-baru ini menyarankan bahwa pemain Belanda itu bisa keluar dari Allianz Stadium pada akhir musim.
Apa yang akan Pjanic sarankan kepada mantan rekan setimnya?
“Morata memiliki karir yang luar biasa sejauh ini. Dia bermain untuk klub besar seperti Chelsea, Atletico Madrid dan Juventus. Terkadang pemain membutuhkan motivasi, tetapi saya akan berpikir dua kali sebelum meninggalkan klub di mana saya merasa baik-baik saja,” kata pemain internasional Bosnia itu seperti dilansir Football Italia.
“Morata tahu apa yang harus dilakukan, Barcelona merekrut Xavi, seorang pelatih yang mengenal klub dengan sangat baik, saya tidak tahu detailnya, tetapi saya selalu mendengar bahwa Morata bahagia di Juventus bahkan jika ketika Barcelona memanggil Anda selalu perlu berpikir tentang itu.”
“de Ligt memiliki tiga tahun tersisa dalam kontraknya dengan Juventus, dia memiliki komitmen yang tepat, tetapi saya tidak tahu apakah Barcelona tertarik,” lanjut Pjanic.
“Dia membuat pilihan yang bagus dengan memutuskan untuk bergabung dengan Juventus dan bekerja dengan Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini. Dia bahagia di Juventus dan ketika Anda bahagia, lebih baik tidak pergi. Kami akan melihat apakah dia akan memiliki motivasi untuk pergi,” tutup Miralem Pjanic.***