Covid-19 membuat Liga Premier Inggris hanya menggelar empat laga akhir pekan kemarin.
Logo Liga Premier Inggris.(Ilustrasi : mola tv)
Wabah Covid-19 membuat klub-klub tidak dapat memenuhi jadwal pertandingan karena kurangnya ketersediaan pemain sesuai ketentuan. Hal inilah yang menyebabkan hanya ada empat laga yang bisa berjalan di pekan ke-18 akhir pekan kemarin.
Laporan dari The Athletic mengungkapkan, laga pekan ke-20 yang dijadwalkan bergulir pada 28-30 Desember, kemungkinan besar akan ditunda terlebih dahulu. Diskusi antara eksekutif setiap klub Liga Premier Inggris akan dimulai pada pukul 20.00 WIB malam ini.
Kondisi mencemaskan karena klub-klub yang mampu menyelesaikan pertandingan mereka telah dipengaruhi oleh beberapa kasus Covid-19 varian Omicron. Chelsea hanya dapat memasukkan enam dari sembilan pemain pengganti yang diizinkan dalam hasil imbang mereka di kandang Wolverhampton Wanderers.
Liverpool kehilangan Virgil van Dijk, Fabinho, dan Thiago Alcantara karena Covid-19 dalam hasil imbang 2-2 kontra Tottenham pada laga yang berakhir Senin dinihari WIB.
Karena itu, dapat dipahami bahwa para pelatih klub Liga Premier Inggris bersatu dalam keprihatinan mereka tentang memenuhi jadwal laga akhir tahun yang padat, biasanya klub memainkan tiga putaran pertandingan.
Laporan itu menambahkan, beberapa klub merasa skuad mereka yang berkurang karena Covid-19, tidak mampu menangani beban memainkan banyak pertandingan dalam waktu sesingkat itu.
Otoritas Liga Premier sendiri berniat untuk melanjutkan jadwal pertandingan saat ini jika memungkinkan, tetapi bersikeras kesehatan dan kesejahteraan semua pihak tetap menjadi prioritasnya. Penundaan laga di akhir tahun mungkin akan diiringi kerugian finansial karena Amazon memiliki seluruh putaran pertandingan yang dijadwalkan berlangsung antara 28-30 Desember.
Amazon diketahui telah membayar 30 juta Pounds per musim untuk secara eksklusif menampilkan dua putaran pertandingan papan atas. The Athletic mengklaim, Amazon tidak mengharapkan adanya penundaan pertandingan Liga Premier Inggris di akhir tahun 2021.***