Alat pacu jantung Christian Eriksen membuatnya tidak bisa meneruskan karir bersama Inter Milan.
Christian Eriksen saat merayakan scudetto bersama Inter Milan.(instagram/@chriseriksen8)
Keputusan Eriksen menyudahi masa baktinya di Giuseppe Meazza ini diumumkan di laman resmi Inter Milan. Baik Eriksen maupun La Beneamata dengan berat hati mengambil keputusan tersebut.
“FC Internazionale Milano mengonfirmasi bahwa klub sudah sudah mencapai kesepakatan bersama untuk memutus kontrak Christian Eriksen. Klub dan seluruh keluarga Nerazzurri mendoakan yang terbaik untuk masa depan Eriksen,” demikian pernyataan resmi Inter.
???????? | CHRIS
— Inter ???????????? (@Inter_en) December 17, 2021
ALL THE BEST, @ChrisEriksen8!
The goals, the victories, those Scudetto celebrations with fans outside San Siro – all this will remain forever in Nerazzurri historypic.twitter.com/wCGPGun4Gd
Eriksen yang baru bergabung ke Inter pada Januari 2020 dari Tottenham Hotspur sempat mengalami kesulitan di awal kariernya. Tapi, dia berhasil bangkit di paruh kedua musim lalu.
Mantan pemain Ajax Amsterdam itu menjadi salah satu aktor penting kesuksesan Inter meraih Scudetto musim 2020/2021. Selama karirnya di Inter, Eriksen bermain 60 kali dengan torehan enam gol.
Malang tak dapat ditolak, usai mengantar Inter meraih Scudetto, Eriksen mengalami tragedi henti jantung saat membela Timnas Denmark di Euro 2020 lalu. Dia kolaps di tengah pertandingan kontra Finlandia.
Setelah kondisinya stabil, Eriksen lantas dipasang alat pacu jantung demi menjaga kondisinya. Sayangnya, aturan di Italia tidak mengizinkan pesepakbola menggunakan alat seperti itu saat bermain.
Eriksen pun mau tak mau harus mengubur impian untuk melanjutkan kariernya bersama Nerazzurri, yang seharusnya masih bisa berlangsung hingga 2023.
Inter Milan pun mengirimkan ucapan perpisahan kepada Christian Eriksen sekaligus membagikan momen-momen indah selama 1,5 musim bersama. Setelah ini, Eriksen kabarnya akan pulang kampung dan bermain di Liga Denmark.**