Eddie Howe menilai wasit seharusnya menghentikan laga sebelum Diogo Jota mencetak gol pertama Liverpool.
Pemain Newcastle United memprotes wasit usai terciptanya gol pertama Liverpool oleh Diogo Jota.(twitter/@NUFC)
Meski unggul lebih dulu lewat gol Jonjo Shelvy, Newcastle harus takluk usai gelontoran gol Diogo Jota (21’), Mohamed Salah (25’), dan Trent Alexander-Arnold (87’) mengoyak gawang Martin Dubravka.
Tapi, yang menjadi perdebatan adalah proses terciptanya gol dari Jota. Gol penyama kedudukan untuk Liverpool itu berawal dari umpan silang Sadio Mane di sisi kanan yang berhasil ditanduknya. Bola sempat ditepis Martin Dubravka, tapi bola muntah langsung disambar Jota jadi gol.
Saat Mane memberi umpan silang, pemain Newcastle yang berdiri di dekat Jota, Isaac Hayden tengah tergeletak akibat berbenturan dengan rekannya sendiri Fabian Schar. Inilah yang menimbulkan kontroversi karena wasit dinilai seharusnya menghentikan laga.
Eddie Howe pun menyesalkan keputusan wasit yang melanjutkan laga sebelum gol Jota terjadi. Menurutnya, wasit harus menghentikan laga karena Hayden mengalami cedera kepala.
“Menurut pendapat saya, laga seharusnya dihentikan sebelum gol penyama dengan dua pemain terjatuh. Dua pemain terjatuh di dalam kotak dan itu memiliki pengaruh besar pada rencana permainan kami,” ungkap Howe seperti dilansir BBC.
“Begitu mereka mencetak gol, penonton berperan dalam pertandingan dan rasanya tidak adil. Wasit mengatakan dia pikir dia menunggu tetapi Isaac Hayden memegangi kepalanya, dia linglung selama empat atau lima menit. Itu bisa berbahaya dan kami harus melakukannya. untuk memikirkan keselamatan pemain, Anda juga tidak ingin melihat laga ditentukan saat Anda mengeluarkan pemain dari laga,” beber Howe.
Namun, tudingan bahwa Liverpool tidak sportif dengan terus menyerang saat Hayden terkapar ditepis Trent Alexander-Arnold. Bek kanan The Reds ini mengatakan bahwa timnya fokus menyerang dan tidak melihat Hayden yang tengah tergeletak.
Pemain 22 tahun ini menegaskan, wasit yang seharusnya mengambil keputusan untuk menghentikan laga.
“Anda tidak benar-benar melihat siapa yang terkapar, siapa yang berdiri. Tetapi jika itu cedera kepala, wasit harus menghentikannya. Dia tidak melakukannya. Kami terus bermain dan mencetak gol. Kami tidak curang atau melakukan sesuatu yang tidak sportif,” ujar jebolan akademi Liverpool tersebut.***