Sebagai pemain, Xavi Hernandez juga pernah tersingkir di fase grup Liga Champions saat membela Barcelona musim 2000/2001.
Xavi Hernandez saat konferensi pers usai laga melawan Bayern Munich.(tangkapan layar Barca TV)
Dalam pertandingan yang dihelat di Allianz Arena, Kamis (9/12/2021) dinihari, Barca kalah segalanya dari Die Roten. Gelontoran gol dari Thomas Mueller, Leroy Sane, dan Jamal Musiala mengirim tim besutan Xavi Hernandez turun kasta untuk berlaga di Liga Europa.
Hal ini bagai déjà vu bagi Xavi Hernandez. Dua darsa warsa silam, Xavi yang masih berusia 20 tahun merupakan bagian dari skuat Barcelona yang merasakan pahitnya tersingkir di fase grup Liga Champions musim 2000/2001.
Saat itu, Barca harus bersaing dengan AC Milan, Leeds United, dan Besiktas di di Grup H. Barcelona besutan Llorenc Serra Ferrer hanya bisa finis di urutan ketiga di bawah Milan dan Leeds.
Xavi pun mengakui anak asuhnya kalah bersaing di Liga Champions. Tapi, mantan pelatih Al Sadd ini bertekad membawa Barcelona bangkit dan kembali disegani sebagai tim papan atas Eropa.
“Inilah kenyataan yang harus kami terima, dan ini membuat saya kesal. Kami harus menghadapinya. Tak ada pilihan lain. Hari ini, era baru telah dimulai,” kata Xavi seusai laga, dikutip dari Marca.
“Kami memulai dari awal. Target kami adalah Liga Champions, bukan Liga Europa. Kami harus bekerja keras. Saya tak suka kata-kata gagal, saya tak suka karena kami telah berusaha.”
"Saya mencintai klub ini dan akan berusaha maksimal memperbaikinya. Saya melihat kenyataan pahit yang pernah saya alami sebagai pemain,” tutup Xavi Hernandez.***
