Selama insiden, saudara perempuan Kate mencoba untuk campur tangan tetapi Giggs akhirnya menyerangnya juga
Ryan Gigs (Foto via transfermarkt)
Pengadilan pada hari Minggu mendengar bahwa pesepakbola itu menanduknya selama sebuah insiden dan juga melecehkannya selama tiga tahun.
Selama insiden, saudara perempuan Kate mencoba untuk campur tangan tetapi Giggs akhirnya menyerangnya juga.
"Emma mencoba menarik terdakwa dari saudara perempuannya. Untuk rasa sakitnya, terdakwa, kami katakan, dengan sengaja menyikutnya di rahang yang menyebabkan ketidaknyamanan dan keterkejutannya sehingga dia akan berubah menjadi kekerasan. pada dia juga saudara perempuannya,” kata Peter Wright QC, penuntut, mengatakan kepada juri di pengadilan mahkota di Manchester, dikutip dari dna, Rabu (10/8/2022).
Pertengkaran antara Giggs dan Kate kemudian dikatakan telah pindah ke dapur.
"Pada tahap itu, kami katakan, terdakwa sepenuhnya kehilangan kendali diri dan dia dengan sengaja menanduk Kate, sehingga menyebabkan pembengkakan pada bibirnya dan memar," katanya.
"Emma kemudian menelepon polisi, yang mendatangi tempat itu," imbuhnya.
Wright juga mengklaim bahwa Giggs menyatakan bahwa insiden headbutt adalah benturan kepala yang tidak disengaja.
Pelatih berusia 48 tahun, yang hingga saat ini menjabat sebagai pelatih tim nasional Wales, mengaku tidak bersalah atas dakwaan, yang membawa hukuman penjara maksimal lima tahun. Giggs didakwa menyerang mantan pacarnya, eksekutif PR berusia 36 tahun Kate Greville, yang menyebabkan luka fisik pada 1 November 2020, ketika polisi dipanggil ke rumahnya di daerah Manchester.
Tuduhan tersebut menetapkan bahwa perilakunya terhadap Greville, 36, termasuk penggunaan "pengisolasian, meremehkan, penghinaan, pelecehan, degradasi, dan pelecehan".
Giggs ditangkap polisi di rumahnya pada November 2020 dan dibebaskan dengan jaminan.
Dia telah membantah tuduhan itu dan mengaku tidak bersalah pada penampilan pengadilan awal pada April tahun lalu.
Persidangannya akan disidangkan pada Januari tetapi ditunda karena tumpukan kasus pengadilan yang disebabkan oleh pandemi Covid.
