Son Heung-min meraih trofi sepatu emas Liga Premier Inggris bersama Mohamed Salah.
Son Heung-min memamerkan trofi sepatu emas Liga Premier Inggris.(Foto : twitter/@SpursOfficial)
Eks striker Bayer Leverkusen itu memulai laga dengan 21 gol - terpaut satu dari pemain Liverpool Mohamed Salah, yang hanya cukup fit untuk mendapat tempat di bangku cadangan melawan Wolverhampton Wanderers.
Dengan Spurs yang sudah unggul 3-0 dan melaju ke tempat keempat dan satu tempat di Liga Champions, Son Heung-min mencetak 22 gol Liga Premier Inggris sebelum menggandakan golnya untuk menyingkirkan Salah.
Namun, Salah akan turun dari bangku cadangan untuk mencetak gol kedua Liverpool melawan Wolves di Anfield dan memaksa bagian lain dari Sepatu Emas di musim 2021/2022.
Dengan melakukan itu, Son menjadi pemain Asia pertama yang memenangkan Sepatu Emas, dan pemain berusia 29 tahun itu mengakui bahwa dia telah memimpikan momen seperti itu sejak kecil.
“Sungguh luar biasa mendapatkan penghargaan ini. Saya tidak percaya. Saya benar-benar emosional. Saya memimpikannya sebagai seorang anak. Secara harfiah ini ada di tangan saya. Saya tidak percaya,” kata Son kepada BBC Sport.
“Sampai gol saya, saya benar-benar frustrasi karena saya melewatkan peluang besar. Saya memberi tahu para pemain bahwa saya melewatkan peluang termudah dan mencetak salah satu nada terberat. Saya tidak menyerah. Saya ingin mencetak gol hari ini.”
“Tim banyak membantu saya di babak pertama. Mereka ingin membantu saya, Anda bisa melihatnya hari ini. Musim ini adalah pelajaran yang bagus. Musim depan kami bisa menantikan Liga Champions. Semua orang pantas berada di sana.”
“Conte memberi kami begitu banyak hal berbeda. Sebelum dia datang ke sini tidak ada yang percaya kami akan mencapai Liga Champions. Ini sangat berat (trofi), saya tidak mengharapkan itu. Itu adalah hari yang hebat, hari yang hebat bagi saya,” tutur Son.
Bagian Sepatu Emas Son dan Salah mewakili kelima kalinya dua pemain atau lebih memenangkan penghargaan individu, dengan Salah, Sadio Mane dan Pierre-Emerick Aubameyang juga melakukannya pada tahun 2019.
Carlos Tevez dan Dimitar Berbatov masing-masing mencetak 20 gol di musim 2010-11, sementara Michael Owen, Dwight Yorke dan Jimmy-Floyd Hasselbaink masing-masing mencetak 18 gol pada 1998/1999.
Owen, Dion Dublin dan Chris Sutton juga mengakhiri musim 1997/1998 di puncak dengan 18 gol, sementara pemain Tottenham Hotspur kini telah memenangkan penghargaan lima kali setelah Harry Kane meraih penghargaan musim lalu.***