Kang Emil MintaTemuan Paket Sembako Bantuan Presiden yang Dikubur Harus Diusut Tuntas

Kasus ribuan paket sembako bantuan Presiden (Banpres)  untuk warga terdampak pandemi Covid-19 yang dikubur di lahan kosong warga di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, bikin Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berang.

Kang Emil MintaTemuan Paket Sembako Bantuan Presiden yang Dikubur Harus Diusut Tuntas

Ridwan Kamil

Wowsiap.com - Kasus ribuan paket sembako bantuan Presiden (Banpres)  untuk warga terdampak pandemi Covid-19 yang dikubur di lahan kosong warga di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, bikin Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berang. Orang nomor satu di Jabar itu desak aparat penegak hukum, dalam hal ini pihak Kepolisian untuk mengusutnya secara tuntas.

Pengusutan, kata sosok yang akrab disapa Kang Emil itu, perlu dilakukan agar diketahui penyebab pasti hal itu terjadi. Kata dia, perusahan jasa ekspedisi sebagai penyalur sudah mengklarifikasi paket sembako bansos presiden itu dikubur karena telah rusak. 

"Kalau barangnya (paket sembako) rusak tidak bisa dipakai, memang bisa dimusnahkan. Jenis pemusnahan itu beda beda, kalau miras digilas, narkoba dibakar. Mungkin kalau barangnya berbentuk beras dikubur. Barangkali begitu," ujar Kang, Selasa (2/8/2022). 

Kang Emil menyatakan, jika prosedur pemusnahan bantuan presiden harus dipendam di tanah, mungkin tidak menjadi soal. Namun, jika aturan berkata lain, hal itu harus diusut tuntas oleh pihak berwajib. 

"Kalau ternyata tidak sesuai prosedur, tentu saya rekomen prosedur hukum. Karena, itu kan anggaran negara ya sudah dianggarkan, sudah dibelanjakan, tidak disalurkan. Saya minta diteliti (diusut tuntas)," ucap Kang Emil.

Ditegaskan Kang Emil, Polisi harus meneliti lebih dalam bagaimana banpres itu disebut tidak layak sehingga dikubur di lahan kosong milik warga Depok. Dengan pengusutan tuntas, masyarakat tidak salah paham terkait kasus itu. 

"Apakah barangnya rusak dari awal atau rusak diperjalanan atau dirusak. Kita tidak ada yang tahu. Bahwa kalau sudah rusak harus dimusnahkan saya kira iya (boleh dikubur), masa dikonsumsi," kata Kang Emil. 

Diakui dia, hingga saat ini dirinya belum tahu pasti penyebab sembako banpres itu rusak. "Pertanyaan saya tadi, rusaknya di mana? Di awal, di tengah atau di akhir? Nah itu kalau bisa prosedur hukum menyelidiki itu," ucap Kang Emil.

Sekedar mengulas, kasus ini berawal dari temuan pemilik lahan, Rudi Samin. Penemuan ribuan paket banpres itu, kata Rudi, terungkap setelah mendapatkan informasi dari mantan pegawai perusahaan jasa ekspedisi.

Rudi lantas menggali lahan kosong itu. Setelah tiga hari proses penggalian, pada Jumat (31/7/2022) ditemukan sejumlah paket sembako yang terpendam di tanah.

"Kami menemukan (paket sembako bantuan presiden) pada kedalaman tiga meter. Ditemukan karung beras 20 kilogram, terigu, dan telur yang sudah membusuk dipendam pihak ekspedisi," kata Rudi, Minggu (31/7/2022).

Rudi Samin memaparkan, penggalian berawal dari informasi rekannya yang pernah bekerja di perusahaan ekspedisi yang mengaku pernah mendapat perintah untuk membawa paket sembako dengan ukuran mobil besar atau kontainer. Sembako yang dibawa satu kontainer telah dipendam di tanah miliknya.

Sementara itu, VP of Marketing JNE Eri Palgunadi, mengatakan, tidak ada pelanggaran yang dilakukan JNE sebagai jasa ekspedisi dalam penguburan paket sembako bantuan presiden tersebut. JNE melakukan tindakan sesuai standar operasional penanganan barang rusak.

"Jadi, tidak benar JNE melakukan pemendaman dengan melakukan pelanggaran karena tidak sesuai prosedur," kata VP of Marketing dalam keterangan resmi, Minggu (31/7/2022).

Eri menyatakan, JNE mengambil tindakan (menguburkan paket sembako) berlandaskan kesepakatan antara pihak-pihak terkait. Karena itu, JNE tak melanggar hukum.

"JNE selalu berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku apabila diperlukan," kata Eri Palgunadi.

Berita terkini berita terkini nasional bantuan presiden banpres gubernur Jawa barat Ridwan Kamil kang emil Paket sembako Covid-19