Ekosistem komunikasi dan informatika perlu untuk memberikan dukungan teknologi informasi dan komunikasi bagi jamaah haji Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam penyerahan hewan kurban Keluarga Besar Kementerian Kominfo. (Biro Humas Kementerian Kominfo)
“Namun, demikian kuota jemaah haji untuk Indonesia termasuk yang paling tinggi dari lima negara pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Karenanya, ekosistem komunikasi dan informatika perlu untuk memberikan dukungan teknologi informasi dan komunikasi,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam penyerahan hewan kurban Keluarga Besar Kementerian Kominfo dan Mitra Kerja di pelataran Masjid At-Taqwa Kementerian Kominfo, Jakarta, Jumat (8/7).
Menurutnya, dukungan tersebut bisa memperlancar ibadah jemaah haji asal Indonesia. Karenanya, dia meminta agar sivitas Kementerian Kominfo dan mitra kerja menyiapkan teknologi informasi dan komunikasi dari berbagai aplikasi teknologi digital.
“Hal itu untuk membantu penyelenggaraan dan pelaksanaan ibadah haji secara lebih baik dan lebih memudahkan jemaah. Sebab teknologinya sudah available,” ujarnya.
Sebagai contoh pemanfaatan virtual reality, augmented reality, atau bahkan sekarang Metaverse yang bisa membantu calon-calon jemaah haji sebelum keberangkatan. Sehingga memudahkan bagi calon jemaah haji di Saudi Arabia.
“Jamaah Indonesia adalah yang terbesar, dengan lebih dari 100 ribu orang yang akan melaksanakan ibadah haji. Yang kedua Pakistan, lalu India, Bangladesh dan kelima Nigeria. Negara-negara Asia Tenggara, Asia Tengah, Asia Timur, dan Afrika, menjadi negara dengan umat Muslim yang melaksanakan ibadah haji terbesar di dunia,” tandasnya.
Lancar
Diharapkan, pelaksanaan ibadah haji tahun dapat berjalan lancar dan baik. Khususnya bagi para jemaah haji asal tanah air. Terlebih, penyelenggaraan ibadah haji tentunya menjadi perhatian umat Islam di dunia, termasuk di Indonesia.
“Saya meyakini Pemerintah Kerajaan Saudi sudah menyiapkannya itu semua dengan baik. Termasuk Bapak Wakil Presiden kita mendapat kesempatan undangan khusus dari Kerajaan Saudi Arabia untuk mengikuti ibadah haji tahun 2022 ini,” tegasnya.
Menkominfo menyatakan, dunia dan Indonesia semakin resilien karena mampu menghadapi pandemi Covid-19. Sehingga, pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tahun ini akan lebih baik dibandingkan dua tahun sebelumnya.
“Ibadah Idul Adha kali ini dapat dilakukan dengan lebih baik, lebih meriah, dapat dilaksanakan dan dirayakan secara lebih luas oleh umat Islam dunia dan umat Islam Indonesia. Kita juga patut bersyukur, tahun ini pelaksanaan dan penyelenggaraan ibadah haji dapat dilaksanakan dengan lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya pada saat pandemi Covid-19,” tegasnya.
Mengenai peringatan Hari Raya Idul Adha telah ditetapkan pada tanggal 10 Juli 2022 berdasarkan keputusan pemerintah. Menkominfo menyatakan setiap kurban yang paling besar adalah pengabdian bagi bangsa dan negara.
“Oleh karena itu, setiap kerja, karya, pikiran, saran, dan pendapat yang sumbangsi dan substantif manfaatnya bagi pembangunan bangsa dan negara adalah bagian dari ibadah kurban. Khususnya di sektor Informatika dan telekomunikasi, infrastruktur telekomunikasi upstream dan downstream merupakan enabler bagi bangsa,” jelasnya.