Hari ini, Rabu (22/6/2022) di pelataran Taman Benyamin Sueb, seniman Betawi yang melegenda, yang dimiliki Indonesia.
Jose Rizal Manua membaca puisi Diponegoro karya Chairil Anwar
Sore hari, sekira pukul 15.00 WIB, mentari tak begitu terik, cuaca agak mendung di taman yang berdiri dari pengalihan fungsi Gedung Eks Kodim 05/05 di Jatinegara, Jakarta Timur,
sejumlah penyair dan deklamator nasional berkumpul.
Sekaligus merayakan HUT DKI Jakarta ke-495, mereka juga memang sengaja menggelar peringatan Satu Abad Chairil Anwar.
Di sini, para penyair membacakan sajak karya Chairil Anwar. Seperti puisi berjudul Doa, Catetan 1946, ISA, Diponegoro dan Aku. Sementara sadurannya, antara lain puisi berjudul Krawang Bekasi dan Huesca.
Untuk diketahui, peringatan Satu Abad Chairil Anwar dilakukan hampir setiap tahunnya oleh pelaku dan pemerhati sastra.
Untuk diketahui pula, puncak acara Peringatan Seabad Chairil Anwar yang diketuai Oktavianus Masheka digelar 26 Juli 2022 di Teater Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
Di acara puncak bakal ada penganugerahan peghargaan pemenang lomba cipta puisi dan prosa dan pembacaan puisi oleh tokoh sastra, Sutardji Cazoum Bachri
"Kenapa ada Road Show Peringatan Seabad Chairil Anwar, karena generasi sekarang tak mengenal Chairil Anwar. Miris saya, miris saya sebenarnya," ungkap Okta dalam sambutannya.
Teratat dalam sejarah, Chairil Anwar, menurut sastrawan Jose Rizal Manua yang hadir di acara ini, dia sebagai Pelopor Angkatan ’45, juga penyair terkemuka yang dimiliki bangsa Idonesia dan dunia.
"Tentang Chairil Anwar, dia penyair terkemuka Indonesia. Diperkirakan, menulis 96 karya termasuk 70 puisi dan mulai dikenal publik setelah pemuatan puisinya yang berjudul “Nisan” pada tahun 1942," ucap Jose Rizal Manua yang meminta generasi milenial untuk tidak mencari tentang Chairil Anwar di google karena tidak akurat dan banyak salahnya, baiknya lewat buku.
Dan pembacaan puisi karya Chairil Anwar di pelataran Taman Benyamin Sueb pun dimulai.
"....Aku mau hidup seribu tahun lagi," demikian pekik Imam Ma'arif membuka acara Peringatan Satu Abad Chairil Anwar dengan membacakan puisi berjudul Aku.
"Aku karya Chairil Anwar itu menceritakan ke Aku annya beliau, menunjukkan kepribadiannya yang matang, kuat dengan ke Aku annya," sela Jose Rizal Manua yang membacakan puisi berjudul Diponegoro.
Sementara Iwan Cipta Saputra, penyair muda ini membawa puisi saduran Chairil Anwar berjudul Huesca.
"Ini puisi tentang seorang prajurit yang gugur di medan perang di Spanyol. Di saku jaketnya ditemukan kertas bertulis Huesca," kata Iwan.
Selain Jose Rizal Manua, Imam Ma'arif, Iwan Cipta Saputra, turut hadir penyair lain, yaitu Ireng Halimun, Sunu Wasono, Guntoro Sulung, Ilhamdi Sulaiman, Nur Riyanto Hamzah, Romo Marthin, Fatin Famama, Suprayogi Karmas, Halimah Munawir Anwar, Dewi Arifiani, Joind Bayuwinanda, Exan Zen, Sri Kustiah Soewarj
Sekadar Informasi, acara Peringatan Satu Abad Chairil Anwar di Taman Benyamin Sueb, ini Road Show ke-4 tahun 2022. Sebelumnya digelar di TIM, Kota Tua (Kotu) dan Eco Park.