Pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Baraja di wilayah Lampung ditangkap Polda Metro Jaya, dan diperiksa secara intensif.
Konvoi motor Khilafatul Muslimin akhir Mei 2022
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Abdul Qadir Baraja yang kini usianya sudah 79 tahun menjadikan Lampung sebagai basis pergerakan Khilafatul Muslimin. Polda Metro Jaya menangkap Baraja terkait konvoi motor di Jakarta Timur pada akhir Mei 2022.
"Mereka (Khilafatul Muslimin) memiliki koneksi jaringan memang pusatnya di Lampung. Pelaku di Lampung sudah beberapa kali lakukan pelanggaran pidana terorisme, terakhir pelanggaran protokol kesehatan ketika PPKM diberlakukan," kata Dedi di Mabes Polri, Selasa (7/6/2022).
Konvoi tersebut menjadi sorotan setelah anggotanya membagikan selebaran ajakan untuk mendirikan Khilafah. Mereka juga berkeliling mengenakan baju serba hijau serta membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid.
Abdul Qadir Baraja alias Hasan Baraja disebut sudah lekat dengan kelompok teroris sejak tahun 1970-an. Dia disebut sebagai salah satu pendiri Negara Islam Indonesia (NII) di Lampung.
Di Komando Jihad, Baraja terlibat dalam kelompok Warman di bawah grup Adah Jaelani. Mereka bertugas mengumpulkan dana lewat teror di Lampung.
Baraja juga disebut dekat dengan Abu Bakar Baasyir yang juga merupakan mantan pentolan NII. Baraja, Baasyir, Abdullah Sungkar, dan dua orang lainnya menjadi pendiri pesantren Al Mukmin Ngruki, Solo, Jawa Tengah. Bersama Baasyir, Baraja juga disebut mendirikan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI).