Hal itu sebagai bentuk penanganan terhadap PMK, lantaran jumlah ternak sapi yang terpapar PMK pun telah mencapai sekitar 40.000 ekor.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi. (Bagian Pemberitaan DPR RI)
“Hal ini dilakukan sebagai bentuk penanganan terhadap PMK, lantaran jumlah ternak sapi yang terpapar PMK pun telah mencapai sekitar 40.000 ekor,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi, kemarin.
Sedangkan, asal muasal PMK dapat masuk ke wilayah Indonesia, hingga kini masih belum jelas sumbernya. Sehingga, dia meminta seluruh impor daging sapi dan kerbau dari daerah yang rawan PMK dan yang belum bebas PMK tidak boleh lagi.
“Adapun negara-negara yang belum bebas PMK yakni Brazil, India, Ethiopia. Sedangkan negara wilayah Asia Tenggara yang juga masih belum bebas PMK adalah Malaysia dan Thailand,” ujarnya.
Sementara untuk negara yang sudah bebas PMK antara lain seperti Australia dan Selandia Baru. Penanganan terhadap PMK diperlukan, lantaran Hari Raya Idul Adha sebentar lagi.
“Hal ini diperlukan untuk menjaga persediaan hewan sapi di pasaran. Namun, di lapangan hingga saat ini belum juga ada penanganan yang dilakukan terkait peraturan distribusi hewan ternak,” tandasnya.
Dia mengaku, sampai hari ini tidak melihat bagaimana langkah-langkah di lapangan yang dilakukan terhadap distribusi sapi-sapi yang di daerah yang sudah terpapar. Selain itu, tidak terlihat penyekatan.
“Juga tidak ada pemusnahan dengan penggantian yang juga sampai hari ini belum ada. Saya khawatir, ada hewan ternak yang terpapar PMK yang bergerak dari satu kota ke kota lainnya melalui pergerakan distribusi hewan ternak,” tegasnya.
Terlebih sampai sekarang kan tidak ada mobil lewat bawa sapi yang diberhentikan di jalan. Juga tidak ada yang kemudian diperiksa.