Perjuangan untuk Memuliakan Manusia

Pandemi dan perang sama-sama memakan korban bernama manusia. Karenanya, refleksi atas Kemanusiaan Yang Adil Beradab di Hari Lahir Pancasila ini, menjadi sangat relevan.

Perjuangan untuk Memuliakan Manusia

Ketua DPR RI Puan Maharani. (Biro Pemberitaan DPR RI)

Wowsiap.com - Pandemi dan perang sama-sama memakan korban bernama manusia. Karenanya, refleksi atas Kemanusiaan Yang Adil Beradab di Hari Lahir Pancasila ini, menjadi sangat relevan.

“Prinsip filosofis ‘internasionalisme’ atau ‘perikemanusiaan’ yang menjadi roh dalam Sila Kedua Pancasila itu diformulasikan dengan jelas oleh Bung Karno pada Sidang BPUPK pada 1 Juni 1945,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/6).

Dimana Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab adalah idealisasi perjuangan untuk memuliakan hak-hak asasi manusia. Sekaligus ikut memperjuangkan perdamaian dan keadilan dunia.

“Prinsip internasionalisme atau perikemanusiaan ini dicetuskan Bung Karno, agar nasionalisme Indonesia tidak menganut nasionalisme yang chauvinis. Akan tetapi menjadi bangsa yang mewujudkan persaudaraan dunia,” ujarnya.

Di sisi lain, kata Puan, internasionalisme yang dicetuskan Bung Karno juga bukanlah kosmopolitanisme (anti-kebangsaan). Internasionalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak berakar di dalam buminya nasionalisme.

“Nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup dalam tamansarinya internasionalisme,” tandas Puan mengutip ucapan Bung Karno 77 tahun lalu. Karena itu, dia mengajak seluruh elemen bangsa untuk bisa mewujudkan perjuangan memuliakan manusia.

Memuliakan
Dia mengatakan, perjuangan DPR RI dalam mensahkan Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS), adalah bagian dari pembumian Kemanusiaan Yang Adil Beradab. Bahwa dengan tugas konstitusionalnya menyusun UU, DPR ingin memuliakan, melindungi harkat dan martabat manusia, tak terkecuali perempuan.

“Hal itu agar kekerasan seksual bisa dicegah dan ditindak secara progesif sehingga memberikan keadilan bagi korban. Perjuangan untuk memuliakan manusia ini juga tidak akan berhenti dilakukan DPR lewat produk-produk legislasi yang akan dihasilkan,” tegasnya.

Misalnya, RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak yang tengah dalam pembahasan di Badan Legislasi. Pihaknya juga ingin negara hadir untuk menyejahterakan ibu dan anak, sejak di dalam kandungan, kelahiran dan pasca-kelahiran.

“Semua ini demi memajukan dan memuliakan manusia. Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni,” tukasnya.

kemanusiaan Pancasila memuliakan hak azasi manusia internasionalisme