Mahkamah Konstitusi sebagai penjaga marwah konstitusi, sampai hari ini tidak jelas menyikapi persoalan ambang batas pencalonan presiden.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan Wakil Ketua DPD RI Mahyudin saat menerima kunjungan sejumlah mahasiswa di Madinah, Arab Saudi, Selasa (10/5) malam. (Bagian Pemberitaan dan Media DPD RI)
“Pasal ini adalah salah satu sebab persoalan-persoalan yang timbul di Indonesia. Mahkamah Konstitusi sebagai penjaga marwah konstitusi, sampai hari ini tidak jelas menyikapi hal ini,” kata Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di Madinah, Arab Saudi, Selasa (10/5) malam.
Hal itu disampaikannya saat menerima kunjungan sejumlah mahasiswa yang tengah menimba ilmu di negeri tersebut. Menurutnya, para mahasiswa di Madinah perlu memperkuat mental dan spiritual.
“Agar mampu menyampaikan yang benar itu benar dan yang salah itu salah. Pelajari dan cermati persoalan-persoalan fundamental bangsa kita. Lalu sampaikan dan jangan takut,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPD RI Mahyudin menambahkan, sejak reformasi tren korupsi meningkat. Terutama dengan indikator banyaknya kepala daerah yang terlibat.
“Sebenarnya dari jaman dulu mental tikus-tikus itu sudah ada. Tetapi kalau dulu tikus mencuri 10 persen makanan yang ada di meja, sekarang mejanya pun bisa digerogoti,” tandasnya.
Parah
Dikatakan, kondisi saat ini memang parah dan terbaca dalam Indeks Persepsi Korupsi yang faktanya meningkat. Menurutnya, penyebabnya adalah perubahan mendasar sistem tata negara.
“Dari sebelumnya demokrasi Pancasila yang menitikberatkan kepada sistem perwakilan, menjadi demokrasi liberal dengan pemilihan langsung. Ditambah dengan adanya biaya mahar yang harus dibayarkan oleh calon pemimpin kepada partai politik,” tegasnya.
Sehingga yang terjadi adalah memilih pemimpin penyogok. Dan rakyat pemilih juga disogok melalui politik uang. “Sehingga klop. Pemimpinnya penyogok, rakyatnya mau disogok. Lalu apa hasilnya? Ya pasti keburukan pasti,” ucapnya.
Hal itu karena telah menjalankan proses yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan. “Dan rakyat mendukung lahirnya penguasa seperti itu,” tukasnya.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan Wakil Ketua DPD RI Mahyudin saat menerima kunjungan sejumlah mahasiswa di Madinah, Arab Saudi, Selasa (10/5) malam. (Bagian Pemberitaan dan Media DPD RI)