
wowsiap.com - Gilang Dirga akhirnya luapkan kekesalannya setelah jadi bulan-bulanan fans Leslar.
Sebelumnya Gilang sempat menyinggung pernikahan Lesti Kejora dan Rizky Billar yang kemudian dijadikan konten untuk media sosialnya.
Namun cara Gilang itu tidak mendapat respon positif dari penggemar Leslar Lovers. Bahkan ia mengaku diserang oleh pengikut Lesti dan Billar.
Menurut Leslar Lovers, apa yang dilakukan Gilang Dirga sangat berlebihan.
Bullyan yang dialami Gilang Dirga sebenarnya sudah beberapa kali, bahkan Gilang juga pernah mengajak penggemar Lesti Kejora dan Rizky Billar untuk berkomunikasi.
“Capek gue sama Leslar Lovers, sok ngatain gini!!! Sudah sempurna betul hidup kalian rupanya ya!!!” tulis Gilang Dirga di akun Instagram Stories.
“Diajak ketemu, langsung pengecut semua kalian!” tambahnya lagi.
Tak terima dengan hujatan tersebut, Gilang Dirga akhirnya mengambil langkah hukum. Dikauinya beberapa orang sudah dilaporkan ke polisi.
“Beberapa netizen memang sudah diproses secara hukum, cuma memang jujur gue tidak berani posting itu lagi walaupun ada baiknya untuk menjaga jempol kita di sosial media,” kata Gilang Dirga dilansir dari InsertLive.
Apa yang dilakukan Gilang Dirga untuk memberikan efek jera. Namun, ia juga menyadari hal itu akan berdampak pada diri penggemar Leslar yang dapat dikatakan dari status sosial menengah kebawah.
“Gue lebih mikirin mereka gimana setelah ini, mereka kan kebanyakan bukan terlahir dari orang berada, mereka struggle, takutnya nanti berefek pas mereka cari kerja, itu pikiran gue ke situ,” ujarnya.
=================================================
wowsiap.com - Situasi Covid-19 kini sudah jauh lebih baik. Bahkan kasus kematian akibat Covid-19 di tingkat nasional menurun hingga 32 persen dalam seminggu terakhir.
Meski demikian, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat tetap menaati protokol kesehatan untuk menekan kasus Covid-19 serendah mungkin.
"Jumlah kematian turun 32 persen. Memang masih menyisakan beberapa provinsi yang cukup tinggi jumlah kasus kematiannya seperti di Kalimantan Utara," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual terkait PPKM, Rabu (13/10/2021).
Lebih lanjut Nadia mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukkan di seluruh provinsi tidak ada yang berada di atas 60 persen.
Iapun berharap layanan-layanan lainnya bisa kembali berjalan seperti semula tentunya dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Nadia juga meminta, pemerintah daerah tetap waspada dan memantau jika muncul klaster Covid-19 di perkantoran dan sekolah.
Seluruh klaster tersebut, lanjutnya, harus diinvestigasi secara menyeluruh dan dilakukan pelacakan kontak erat untuk setiap kasus positif.
"Lakukan pemetaan risiko wilayah, tempat-tempat mana yang memiliki potensi penularan dan munculnya klaster dan lakukan segera lokalisir segera mungkin untuk mencegah perluasan penyebaran dengan testing dan tracing," ucapnya.
Nadia menambahkan, terjadi peningkatan mobilitas masyarakat di seluruh daerah baik dari sisi transportasi dan mobilitas ke tempat rekreasi.
"Kami ingin kembali mengingatkan bagaimana kondisi kita pada bulan Juni-Juli di mana Kasus Covid-19 kita meningkat dengan sangat tajam, setelah terjadinya peningkatan pergerakan yang diikuti oleh protokol kesehatan yang kendor," katanya.