Kate Middleton dan Pangeran William telah membatalkan kunjungan besar pertama dari Platinum Jubilee Tour mereka, karena di demo masyarakat adat Suku Indian Creek.
Kate Middleton dan Pangeran William Batal Kunjungi Karibia, Gegara Didemo Suku Indian Creek, (Foto: AP/The Sun)
Para bangsawan, termasuk Duke dan Duchess of Cambridge berencana untuk mengunjungi perkebunan kakao Akte'iL Ha di kaki pegunungan Maya.Tetapi penduduk di desa kecil Indian Creek melakukan protes terhadap perjalanan itu.
Penduduk desa terutama suku Indian setempat dikatakan marah karena Cambridges diizinkan mendaratkan helikopter mereka di lapangan sepak bola desa tanpa izin.
Seorang sumber kerajaan mengatakan: "Karena masalah sensitif yang melibatkan komunitas di Indian Creek, kunjungan telah dipindahkan ke lokasi yang berbeda," sebagaimana dilansir The Sun, Sabtu (19/3/2022).
Tapi Indian Creek telah terlibat dalam perselisihan yang sedang berlangsung dengan Flora dan Fauna International, sebuah badan amal yang memiliki properti yang diperebutkan di sebelahnya. Pangeran William telah menjadi pelindung FFI sejak 2020, yang terbaru dalam barisan bangsawan sejak George VI.
Penduduk asli Q'eqchi Maya mengatakan mereka tidak diajak berkonsultasi tentang kunjungan Pangeran William dan Kate Middleton , mendorong mereka untuk mengadakan pertemuan komunitas diikuti dengan protes pada hari Jumat. Pemimpin pemuda desa Dionisio Shol mengatakan kunjungan itu dianggap akan mengangkat masalah "kolonialisme".
Dia mengatakan: "Bagi kami itu benar-benar tepat di rumah karena perawatannya. Penyelenggara mengatakan kami harus membiarkan mereka menggunakan lapangan sepak bola dan orang-orang datang ke desa kami dan itu harus terlihat bagus. Tapi mereka tidak mau membocorkan siapa. Akhirnya ada yang bilang Pangeran William yang datang ke desa kami. Di situlah isu pertama muncul.
"Mereka adalah orang-orang terkemuka, kami menghormati mereka, tapi mereka juga harus hormati para pemimpin masyarakat. Memberi perintah kepada pemimpin masyarakat tidak sesuai dengan masyarakat."
Penduduk desa terlibat dalam perjuangan melawan FFI, yang bekerja untuk melindungi ekosistem, atas hak atas tanah yang hilang di era kolonial. Mereka sangat marah tentang 12.000 hektar tanah yang agen yang bekerja untuk FFI telah mengatakan kepada mereka adalah "milik pribadi".
Polisi dilaporkan menolak penduduk desa untuk memprotes selama kunjungan pihak kerajaan yang direncanakan karena masalah keamanan. Sebaliknya, penduduk desa menggelar demonstrasi pada hari Jumat, membawa spanduk bertuliskan:
"Pangeran William Tinggalkan tanah kami."
Sebastian Shol, ketua desa Indian Creek, mengatakan: "Kami tidak ingin mereka mendarat di tanah kami, Mereka bisa mendarat di mana saja tetapi tidak di tanah kami. itulah pesan yang ingin kami sampaikan."