Aktris Angelina Jolie menghadiri Variety's Power Of Women di Wallis Annenberg Center for the Performing Arts di Beverly Hills, California. Dia mengatakan, kekerasan dalam rumah tangganya adalah, pribadi untuk semua orang.
Angelina Jolie Dukung Pengesahan UU Anti Kekerasan Perempuan dan Anak, (Foto: JIM LO SCALZO/People)
Lebih lanjut, Angelina Jolie yang kini bergerak sebagai aktivis lingkungan dan kekerasan perempuan mengatakan,
"Negara ini tidak menyadari betapa seriusnya masalah kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan anak yang sebenarnya," katanya sebagaimana dilnsir People, dikutip Jumat (18/3/2022)
Utusan khusus PBB berbicara, tentang Undang-Undang Kekerasan Terhadap Perempuan, yang baru-baru ini ditandatangani oleh Presiden Joe Biden. VAWA berupaya mencegah dan menanggapi soal kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, kekerasan dalam pacaran, dan penguntitan.
Jolie, 46, telah bekerja sama dengan para sponsor dan advokat RUU tersebut, tegas mengatakan UU itu penting untuk mengatasi dampak pada anak-anak dari kekerasan dalam rumah tangga memiliki efek kesehatan jangka panjang dari trauma.
Selama wawancara, juga hadir kepala Koalisi Nasional Melawan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Ruth Glenn, pemenang Oscar itu mengatakan,
"Ini pribadi untuk semua orang. Semua orang yang peduli dengan keluarga, semua orang yang peduli dengan anak-anak, semua orang yang peduli dengan keselamatan dan keamanan mereka sendiri. kesehatan komunitas mereka."
Bulan lalu, Jolie membawa serta putrinya yang berusia 17 tahun, Zahara, ke Washington, D.C., saat mengadvokasi VAWA. Ibu dan anak ini sebelumnya melakukan perjalanan ke DC atas nama advokasi mereka pada bulan Desember, ketika mereka bertemu dengan anggota parlemen untuk mendukung VAWA.
"Saya merasa terhormat untuk mengunjungi Washington, DC, bersama Zahara, bekerja dengan para advokat dan anggota parlemen untuk memodernisasi dan memperkuat #ViolenceAgainstWomenAct untuk memasukkan perlindungan untuk kesehatan dan keselamatan anak-anak, komunitas kulit berwarna, suku, penyintas LGBTQ, daerah pedesaan, dan semua penyintas," tulis Angelina Jolie di Instagram pribadinya.
“Kami membutuhkan reformasi termasuk pelatihan peradilan, proses pengadilan yang diinformasikan tentang trauma yang meminimalkan risiko bahaya pada anak-anak, program hibah untuk teknologi untuk mendeteksi memar di semua warna kulit dan membuat pengumpulan bukti forensik yang tidak bias, dan perlindungan untuk yang paling rentan,” dia menambahkan.
