Artis senior Dorce Gamalama berang dan angkat bicara soal pemakaman dirinya kelak. Dorce yang dikenal sebagai artis Transgender mengatakan para ustad atau kyai tak usah menghiraukan kematiannya. Biarlah soal ini keluarganya yang mengurus
Dorce Gamalama Sentil Para Ustad dan Kyai, (Foto: Tampilan Youtube)
Sebagaimana diketahui baru-baru ini Dorce sendiri pernah menyatakan bahwa kelak jika dirinya meninggal dunia, dia ingin dimakamkan sesuai jenis kelaminnya saat ini, yakni perempuan.
Dorce Gamalama meminta para ustaz dan kyai tidak perlu memusingkan kematiannya, dimakamkan dengan cara apa nanti. Dia meminta pemuka agama Islam tidak berkomentar kurang baik dengan kematiannya.
"Para Kyai dan ustaz - ustaz terkenal yang telah menerangkan keadaan mati saya, siapa yang akan memandikan saya, siapa yang akan mengubur saya, biarkan lah keluarga saya yang nanti akan mengurusnya," katanya, dikutip dari Youtube, dikutip Senin (31/1/2022).
Dalam pandangannya, biarlah nanti urusan kematiannya itu keluarganya saja yang urus. Mau diurus kayak apapun biarlah orang dekatnya yang mengaturnya. Pemuka agama Islam nggak usah khawatir.
"Kain kafannya 7 lapis, 8 lapis, saya serahkan kepada yang mengurus. Yang ngurus mau laki-laki boleh, perempuan boleh, laki perempuan boleh, siapa saja terserah boleh yang memandikan saya," kata Dorce.
Dorce meminta pemuka agama Islam yang terkenal untuk berhenti dong ngomongin yang tidak baik soal kematiannya sebagai transgender.
"Jadi kyai-kyai yang sudah terkenal sekali pun, jangan memberikan komentar yang kurang baik. Kematian saya merupakan urusan saya dengan Tuhan. Harusnya anda seorang kyai memberikan suguhan dan juga imbauan kepada seseorang siapapun. Karena saya juga manusia mempunyai tanggung jawab hidup dan mati saya," jelas Dorce.
Sebagaimna diketahui, ustaz Khalid Basalamah dalam tayangan youtube Kebumen mengaji menerima pertanyaan dari jemaahnya seputar hukum Islam bagi para transgender menyangkut orang yang memandikan jenazah.
Ustaz Khalid Basalamah tidak secara khusus menyebut contoh kasus Dorce yang sudah berwasiat ingin dimakamkan sebagai perempuan. Dia menjawab bahwa jika memandikan transgender harus kembali kepada jenis kelamin saat lahir.
"Kembali kepada jenis kelamin asalnya kalau laki-laki yang memandikan harus laki-laki walaupun sudah operasi. Dan ini tidak benar, nggak boleh operasi kelamin. Pemerintah harus melakukan hukum tegas," ujarnya.
Ia juga menyinggung pemerintah agar praktik tersebut jangan diperbolehkan karena bisa saja menjadi contoh buruk. "Mau operasi harusnya tidak diperbolehkan. Karena ini akan jadi contoh bagi orang lain nanti."
Sementara itu, Gus Miftah mengulas wasiat Dorce ingin dimakamkan secara perempuan dari sisi hukum Islam.
“Jadi begini, kita lihat dulu status transgender dalam Islam. Jadi, ini memang persoalan yang jadi kontroversi ya, artinya persoalan transgender ini menjadi diskusi yang masih jadi polemic di pemikiran banyak orang bahkan hingga kini tak pernah ada ending-nya, terus ada diskusi itu,” jelasnya.
“Jadi yang pertama, dalam Surat Al Hujurat itu, Allah menciptakan kelamin itu cuma ada dua, jadi jenis laki-laki dan perempuan. Kemudian dalam fiqh itu ada jenis kelamin yang ketiga namanya, Khunsa,” kata Gus Miftah
Khunsa itu, lanjutnya, adalah orang yang dalam tanda kutip berjenis kelamin dua, cewek atau cowok. ”Persoalannya adalah dia mau dijadikan cewek atau cowok itu harus dengan analisa medis,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ustaz yang kerap memakai blangkon, melanjutkan, apabila ada orang yang mempunyai kecenderungan seperti itu maka dianalisa secara medis, kalau dia memang kecenderungannya cewek maka alat kelaminnya yang cowok dihilangkan.