Mereka menceritakan bagaimana Maura sudah tak bernyawa di meja makan. Padahal beberapa bulan lagi Maura akan melaksanakan wisuda di Sidney, Australia
Nurul Arifin dan Mayong orangtua Maura Magnalia (Foto: wowsiap)
Mereka menceritakan bagaimana Maura sudah tak bernyawa di meja makan. Padahal beberapa bulan lagi Maura akan melaksanakan wisuda di Sidney, Australia.
"Dia (Maura) punya riwayat jantung, kita bawa ke rumah sakit jam 5.37 WIB dan tidak tertolong sudah lemas dan dingin dari rumah, kondisi drop dia lagi ngurus wisudanya bulan depan dia akan wisuda dari Sidney S2 bulan depan gak tahu bisa apa tidak ke Australia, dia juga lagi ngelamar kerja stres gak tidur," ungkap Mayong didampingi Nurul Arifin di rumah duka, di kawasasan Cinere, Selasa (25/1/2022).
Menurut Ayahanda ada beberapa yang tidak bisa terdeteksi oleh kedua orangtua termasuk oleh Maura sendiri terkait penyakitnya.
Dikatakan Nurul, Maura merupakan anak yang mudah stres, selain itu di masa pandemi ini membuat anaknya menjadi prustrasi yang biasa berkumpul dengan teman-temannya, yang mungkin lnajutnya hal itu membuat dia tidak kuat.
"Saya dalam beberapa hari ada ketakutan bagaimana Maura karena harus didampingi terus karena lagi masa labil, namun tadi malam apa yang terjadi mungkin saat ini yang terbaik tidak mau membenai semua orang saya berharap dia sudah menemukan surganya," kata Nurul Arifin.
