Sukses mengadaptasi kisah dongeng Cinderella, Beauty and the Beast, dan Aladdin menjadi cerita film. Kini perusahaan Disney lewat versi live action berencana mengangkat Snow White menjadi proyek layar lebar. Namun mendapat penolakan dari tokoh kerdil Pete
Peter Dinklage, (Foto: @peterdinklage)
Namun keinginan versi live-action dari Disney dipermasalahkan dan mendapat penolakan dari actor bertubuh pendek, Peter Dinklage. Aktor yang dikenal sebagai pemain bertubuh kerdil dan paling tenar di Hollywood ini tak jarang ditunjuk sebagai representatif yang berwajah unik bagi komunitas orang-orang kerdil di industri perfilman.
Mendengar Disney akan mengisahkan ulang cerita Snow White dan Tujuh Kurcaci, Peter mengaku merasa suaranya seperti tak didengar.
“Kalian ingin menjadi progresif, tapi masih membuat cerita tentang tujuh orang pendek yang tinggal bersama-sama di sebuah gua. Memangnya aku kurang lantang apa dalam menyuarakan hak orang kerdil?” ungkap Peter marah dan kesal, seperti dilansir dari Entertainment Weekly, Rabu (26/1/2022).
Merasa menjadi perwakilan dari orang-orang bertubuh pendek, Peter merasa bahwa penggambaran para kurcaci di banyak kisah zaman dahulu seringkali menyinggung komunitas orang kerdil di dunia nyata. Tak jarang menampilkan kurcaci yang bersifat urakan, jorok, dan kasar, komunitas orang kerdil di dunia nyata pun tak bisa terhindar dari stereotip yang sama.
Kabarnya film ini akan dibintangi oleh Rachel Zegler jebolan film West Side Story, Peter mengaku tak masalah melihat tokoh Snow White diperankan aktris berdarah Latina. Ia hanya menyayangkan keputusan Disney untuk menampilkan kembali cerita yang mengeksploitasi orang-orang kerdil dengan berbagai sisi, kelucuan, kenehan yang kadang menyinggung perasaan.
“Kalian maju selangkah tapi mundur dua langkah ... tanpa mengesampingkan rasa hormat pada para aktor dan kru, coba perhatikan baik-baik apa yang sedang kalian buat,” lanjutnya.
Di industri perfilman yang semakin maju dan progresif ini, mulai banyak sineas yang berusaha menghargai hak kaum liyan dan marjinal dengan cara menampilkan representasi positif dalam karya-karya mereka.
Mengingat Disney sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi kesetaraan, semoga saja proyek adaptasi ini bisa menggambarkan para kurcaci dengan konotasi positif.
