Politikus PDIP Arteria Dahlan kini mendadak menjadi musuh orang Sunda, setelah ucapannya meminta seorang Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) dipecat lantaran berbicara bahasa Sunda saat rapat dengar pendapat di DPR RI .
Charly Van Houten, (Foto: @charly_setiaku)
Bukan hanya masyarakat sunda yang mengecam, namun tak sedikit selebriti yang ikut menyayangkan pernyataan rasis Arteria Dahlan. Salah satunya adalah penyanyi Charly Van Houten.
Di Instagram, Charly Van Houten mengunggah ulang video dari aktor dan budayawan Sunda, Budi Dalton. Dalam video tersebut, Budi mengecam pernyataan Arteria. Menurutnya, apa yang diucapkan Arteria rasis dan tidak menunjukkan toleransi.
"Eey, percuma euy rakyat menggembar-gemborkan toleransi, lalu persatuan. Wakil rakyatnya aja rasis seperti itu. Lagi pula dalam sebuh rapat tuh juga banyak yang memakai istilah dalam bahasa Inggris, atau bahasa dareah lainnya.
Tentunya tidak sekeluruhan rapat itu berbahasa Sunda, saya yakin. Tapi pada saat idiom Sunda itu muncul kenapa mesti dikritik, kalau yang berbahasa lain tidak," kata Budi Dalton.
Kalau kritik tidak apa-apalah, tapi ini minta diganti katanya. Jangan-jangan ini mah by order. Jangan lupa, Anda itu wakil rakyat," kata bintang film Cek Toko Sebelah ini.
Sementara di bagian caption, Charly Van Houten menulis komentar dan tampak emosi dengan Arteria Dahlan.
"Sini ngomong di depan muka aku biar disekolahin dulu mulutnya. Biar Anda layak jadi wakil rakyat. Mesti ditatar mulutnya," kata Charly Van Houten di instagramnya dikutip, Kamis (20/1/2022).
Unggahan Charly Van Houten pun ramai ditanggapi warganet. Warganet ikutan geram dengan pernyataan yang disampaikan politikus 46 tahun tersebut.
Viralkan terus sampai si Koplok dipecat," kata seorang warganet.
Digodok terus biar up up up. Habis itu minta maaf, minimal sudah 'terkanal'. Cara lama dipakai," kata akun lain.
"Saya mah bangga sekali jadi orang Sunda, punya pemimpin Jawa Barat @ridwankamil yang ganteng, bagus. Ayo perjuangkan orang Sunda, semangat orang Sunda," kata warganet lain menimpali.
