Tahun 2021, menjadi kenangan paling tragis bagi Paing Takhon. Model dan aktor dari Myanmar ini dinobatkan menjadi pria berwajah paling tampan di dunia sehari setelah dia menerima vonis hukuman 3 tahun penjara dari pengadilan Myanmar.
Paing Takhon, Aktor dari Myanmar
Sehari kemudian pada 28 Desember, TC Candler merilis video di YouTube yang menyebut wajah tertampan di dunia berusia 25 tahun itu pada tahun 2021. Klip tersebut, yang juga menampilkan 99 selebriti pria lainnya, dengan teks "Bebaskan pria ini" di segmen Paing Takhon.
Selebriti Asia lainnya yang masuk dalam 100 besar termasuk V BTS dan Jungkook (masing-masing di tempat ketiga dan kelima), aktor Tiongkok Xiao Zhan (11), Hyunjin Stray Kids (12), Jimin BTS (14), dan Ni-Ki Enhypen ( 18).
Lisa Blackpink, yang berkebangsaan Thailand, membawa pulang kehormatan sebagai wajah tercantik tahun 2021. Daftar 10 teratas didominasi oleh selebriti Asia, dengan aktris Filipina Ivana Alawi di posisi keempat, Nancy Momoland di posisi kelima, Tzuyu Twice di posisi ketujuh, Penyanyi Indonesia Lyodra Ginting di peringkat 8 dan Nana After School di peringkat 10.
Karier showbiz dipotong pendek
Sementara Paing Takhon sudah sangat dicintai di negara asalnya dan Thailand, ia semakin terkenal pada bulan Januari ketika foto dirinya dengan kepala dicukur dan jubah biksu menjadi viral di media sosial.
Dia menulis di akun Instagram-nya saat itu: “Menghabiskan Tahun Baru 2021 saya dengan menjadi biksu selama 10 hari dan saya merasa sangat damai dan lebih mengenal diri saya sendiri.”
Namun, karir showbiz-nya terbalik ketika militer Myanmar menguasai negara itu pada 1 Februari. Dia bergabung dalam protes jalanan, berbicara menentang kudeta dan mengumpulkan dukungan internasional melalui akun media sosialnya.
Segera setelah kudeta, junta menerbitkan daftar sekitar 120 selebriti yang dicari untuk ditangkap, termasuk Paing Takhon.
Dua bulan kemudian, dia ditangkap dan ditahan oleh militer. Kakak perempuannya mengatakan kepada Reuters bahwa pasukan datang dengan delapan truk militer dan sekitar 50 tentara pada pukul 4.30 pagi di rumah orang tua mereka di Yangon, tempat dia tinggal selama beberapa hari saat tidak sehat.
Pada hari Senin, penasihat hukumnya Khin Maung Myint mengatakan kepada AFP bahwa keluarganya sangat sedih dengan hukumannya dan sedang mempertimbangkan apakah akan mengajukan banding.
