Jazz Gunung Digelar, Pengunjung Dipangkas 85 Persen

Jazz Gunung Digelar, Pengunjung Dipangkas 85 Persen


Pendiri Jazz Gunung Indonesia Sigit Pramono menjelaskan bahwa kapasitas maksimal Jazz Gunung sebelum pandemi 2.000 orang. Jumlah pengunjung turun lantaran Kabupaten Probolinggo yang menjadi tempat acara berstatus PPKM Level 2.

"Kalau untuk PPKM Level 2 itu kan 25 persen, artinya 500 penonton. Tapi acara kami ini nanti ada penonton keluar masuk 300. Ya maksimum 500 karena ada undangan juga nanti," kata Sigit saat jumpa media virtual, Kamis (23/9).

Ia mengatakan setiap 25 orang pengunjung akan didampingi oleh satu orang pendamping. Dengan begitu pendamping bisa mengawasi pengunjung untuk selalu menjaga protokol kesehatan selama Jazz Gunung Bromo 2021 berlangsung.

Selain itu, pendamping tersebut juga akan membantu pengunjung menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk memperlihatkan sertifikat vaksinasi sebagai salah satu syarat masuk area penampilan.

"Kami ada plan b, seandainya ada kendala sehingga aplikasi PeduliLindungi tidak stabil, kami sudah pegang nama dan NIK pengunjung, jadi kami bisa cek status vaksinasi mereka sebelumnya," kata Sigit.

Bukan hanya memeriksa status vaksinasi pengunjung, penyelenggara Jazz Gunung Bromo 2021 juga akan melakukan tes antigen Covid-19. Hanya penonton dengan hasil negatif yang boleh memasuki area.

"Kalau ada yang positif akan dibantu oleh Dinas Kesehatan Jawa Timur. Sudah disiapkan ambulance untuk menangani pengunjung yang positif, nanti akan dipisahkan," kata Sigit.

Lebih lanjut, Sigit yakin Jazz Gunung Bromo 2021 akan berjalan lancar dan aman. Pasalnya, pengunjung yang hadir telah disaring dengan dua syarat penting, yaitu vaksinasi dan tes antigen.

Ia bahkan membandingkan syarat pengunjung Jazz Gunung Bromo 2021 lebih ketat ketimbang mall. Dengan begitu ia berharap acara ini bisa menjadi contoh pergelaran di tengah pandemi dan tidak ada masalah di masa mendatang.

Jazz Gunung Bromo 2021 yang diklaim sebagai pergelaran langsung pertama di tengah pandemi ini akan dihelat pada 25 September 2021. Acara yang digelar sejak 2008 ini akan menampilkan Janapati, Ring of Fire Project, Fariz RM, The Jam's, Dua Empat, dan Surabaya Pahlawan Jazz.

Dewa Budjana selaku penampil sekaligus kurator Jazz Gunung Indonesia 2021 mengaku sulit mencari pengganti mendiang Djaduk Ferianto yang dianggap sebagai legenda. Muncul nama Fariz RM yang juga bisa dibilang sebagai legenda musik Indonesia.