Wowsiap.com - Menjadi besar itu tidak mudah apalagi menyandang kata revolusioner untuk sebuah bisnis. Netflix, salah satu platform terbesar saat ini berhasil menyandangnya usai ditolak Blockbuster.
Netflix sang Revolusioner Film Digital
Instuisi melihat peluang ditambah keberuntungan dan keajaiban dari tuhan menjadikan Netflix sebagai perusahaan raksasa perfilman digital menggantikan Blockbuster.
Keberuntungan dan keajaiban itu terjadi dan membawa hal positif saat masa pandemi melanda semua negara yang ada di dunia. Netflix menjadi sarana hiburan yang paling diminati bagi semua orang di dunia. Pengguna Netflix melesat dengan cepat.
Perusahaan yang didirikan oleh Reed Hasting dan March Randolph tahun 1997 di California, Amerika Serikat berawal memiliki nama Directpix.com. Dan terus berganti nama hingga Kibble.com sebelum nama Netflix resmi digunakan seperti saat ini.
Tahun 2000, perusahaan yang didirikan Hasting dan Randolph hanya melayani penyewan film dalam bentuk DVD. Pemasukan perusahaan hanya mengandalkan biaya bulanan dari para pelanggannya. Kelebihannya, para pelanggan bebas melakukan sewa film tanpa batas waktu pinjaman.
Dengan menjalani sistem seperti itu, Netflix mencatat jumlah pelanggannya telah mencapai 300 ribu pelanggan yang tersebar di California, Amerika Serikat. Tidak puas dengan perkembangan usahanya, Hasting memutuskan untuk mendatangi perusahaan besar penyewaan film di Dallas, Blockbuster. Disebutkan Hasting, alasannya menemui Blockbuster telah memiliki 7 ribu toko yang tersebar di seluruh dunia.
Tekad dan keinginan yang kuat belum tentu bisa mengubah mimpi menjadi nyata dalam sekejap. Tawaran yang diberikan Hasting kepada Blockbuster berupa saham 49 % ditolak mentah-mentah.
"Kami menawarkan kerja sama layanan online penyewaan film dan mengganti nama kami menjadi Blockbuster jika mereka mau terima," kata Hasting kepada New Yorker.
Ancaman digital baru dirasakan Blockbuster pada tahun 2004 dan langsung membuat layanan online sendiri. Namun langkah antisipasi untuk menyelamatkan bisnis dinilai sudah telat. Perusahaan raksasa itu mengalami kebangkrutan di bulan November 2013.
2005, Netflix sudah memiliki pelanggan dengan jumlah yang cukup besar, 4 juta. Melihat banyaknya pelanggan Netflix, beberapa studio di Hollywood mulai menawarkan kerja sama. Ada harapan dari studio-studio di Hollywood untuk mendapatkan pemasukan sampingan selain dari BlockBuster.
Perkembangan yang terjadi di perusahaan meski belum besar namun sudah bisa memberikan keyakinan kepada Hasting dan Randolph bahwa jalur yang mereka tempuh tidak salah. Hasting berpikir untuk meneruskan pengembangan bisnis melalui perusahaan yang menekuni Personal Computer (PC). Mimpinya Hasting satu, jika internet sudah sangat baik maka PC bisa menjadi wadah alternatif nonton film secara streaming.
Tawaran kerjasama dengan perusahaan PC berhasil, adanya fitur-fitur seperti windows media player dan sejenisnya akhirnya meningkatkan pelanggan setia kepada Netflix. Saat itu pelanggan Netflix mencapai 8 juta, namun melesat lebih cepat saat Blockbuster jatuh pada tahun 2013. Semua pelanggan dari raksasa besar itu pindah ke Netflix dan menghasilkan pelanggan setia berjumlah 31 juta.
Hasting menyebutkan rahasia bisnisnya saat ditanya dalam sebuah acara talkshow tv, bahwa tontonan film yang Netflix berikan kepada pelanggan tidak ada iklan. Hasting juga menambahkan untuk bisa bertahan di dunia bisnis digital, selain terus memperbaiki tampilan user interface dan UX juga perlu membuat sistem rekomendasi terkait jenis film yang disukai para pelanggannya.
"Netflix menghabiskan lebih dari US$150 juta untuk meningkatkan sistem rekomendasi setiap tahun dan memperbaiki UI atau UX khususnya soal rekomendasi film yang bisa ditonton. Tujuannya hanya satu, kami serius pada beragam hal yang membuat user bisa berlama-lama menggunakan platform ini," katanya.
Saat ini Netflix memiliki ratusan ribu judul film yang disewakan dan beberapa puluh ribu judul film yang diproduksi sendiri. Saat ditanyakan berapa daya tampung yang dimiliki Netflix, percaya atau tidak lebih dari satu petabyte konten. Petabyte merupakan sistem penyimpanan dengan jumlah terbesar. Satu petabyte setara dengan 1024 terabyte atau satu juta gigabyte!
Netflix mendesain perangkat kerasnya sendiri untuk menampung konten mereka yang amat sangat banyak. Nantinya desain perangkat keras ini bakal diperbaharui setiap tahunnya.