Facebook Blokir 16 Ormas Islam dan Sejumlah Nama, Ini Daftarnya

Wowsiap.com – Facebook telah memblokir atau memasukan sejumlah nama dari indonesia ke daftar hitam. Salah satu nama yakni, Habib Rizieq Shihab dari FPI.

Facebook Blokir 16 Ormas Islam dan Sejumlah Nama, Ini Daftarnya

Wowsiap.com – Facebook telah memblokir atau memasukan sejumlah nama dari indonesia ke daftar hitam. Salah satu nama yakni, Habib Rizieq Shihab dari FPI.

Facebook Blokir 16 Ormas Islam dan Sejumlah Nama

Wowsiap.com – Facebook telah memblokir atau memasukan sejumlah nama dari indonesia ke daftar hitam. Salah satu nama yakni, Habib Rizieq Shihab dari FPI.

Menyadur dari The Intercept, Rabu (13/10/2021) ada puluhan nama yang berasal dari indonesia termasuk habib Rizieq dan FPI dengan kategori ‘hate’ atau yang pembenci.

Deretan organisasi Indonesia lainnya yang masuk dalam daftar hitam Facebook adalah :

1. Majelis Mujahidin Indonesia

2. Bayyinah Media

3. Hilal Ahmar Society Indonesia

4. Jemmah Anshorut Tauhid

5. Khandaq Media News

6. Mujahidin Indonesia Barat

7. Mujahidin Indonesia Timu

8. Forum Umat Islam

9. Front Jihad Islam

10. Front Mahasiswa Islam

11. Front Santri Indonesia

12. Hilal Merah Indonesia

13. Laskar Pembela Islam

14. Majelis Pembela Rasulullah

15. Mujahid pembela islam

16. Serikat Pekerja Front

Sementara beberapa nama pentolan FPI juga masuk daftar hitam seperti Novel Chaidir Bamukmin, Slamet ma’arif,Munarman, menantu habib Rizieq, Muhamamd Hanif bin Abdurahman Allatas juga termasuk didalammya. Salah satu tokoh yang menjadi sorotan Facebook juga Habib Bahar bin Smith yang kini masih dalam tahanan.

Seperti diketahui, untuk menekan isu berkaitan dengan teroris, Facebook memiliki nama dan organisasi yang masuk dalam daftar hitam di seluruh dunia, termasuk indonesia.

“Facebook menempatkan pengguna pada posisi yang hampir mustahil dengan memberitahu mereka bahwa mereka tidak dapat mengunggah tentang kelompok dan individu yang berbahaya,” Kata Co-director Brennan Center for Justice’s liberty yang meninjau materi, Faiza Patel.

“Tetapi kemudian mereka menolak untuk mengidentifikasi secara terbuka siapa yang dianggap berbahaya,” PUR

Ragam