Popularitas permainan Wordle semakin meningkat. Sayangnya, telah melahirkan sejumlah aplikasi kloning, dan mereka mencari keuntungan dari kesuksesan permainan kata.
Permainan Wordle, Gamerant
Ini menugaskan pemain untuk menebak kata lima huruf dalam enam kali percobaan, memberikan petunjuk dengan setiap tebakan yang gagal. Tantangannya diperbarui setiap hari dengan kata yang berbeda, memberi penggemar memilih permainan kata dengan cepat dan sudah tentu menghibur.
Permainan Wordle yang tampak sederhana ini telah memikat para pemain di seluruh dunia. Sayangnya, dengan kesuksesan cepat Wordle, ada beberapa kelemahan, terutama dalam bentuk aplikasi klon.
Klon Permainan Kata Wordle
Josh Wardle, pencipta Wordle, telah menyatakan niatnya untuk menjaga Wordle tetap bebas dan bebas iklan. Dia juga menjelaskan bahwa dia selalu curiga terhadap aplikasi seluler yang mengganggu pemain dengan pemberitahuan push, yang menuntut perhatian mereka terus-menerus. Ini mungkin mengapa Wordle dibuat sebagai game dalam browser.
Namun, setelah kesuksesan permainan kata, beberapa pengembang perangkat lunak dengan cepat menerapkannya, menciptakan aplikasi yang hampir identik yang kemudian mereka rilis ke App Store. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa aplikasi ini dimonetisasi; pengembang menyisipkan iklan atau berbagai pembelian dalam aplikasi ke dalam versi kloning dari Wordle untuk mendapatkan keuntungan.
Salah satu pengembang yang merilis klon Wordle di App Store men-tweet bahwa ia mendapat lebih dari 5.000 unduhan dalam satu jam. Tidak lama kemudian, pengguna Twitter mulai menyebutnya sebagai peniru Wordle secara terang-terangan. Bahkan beberapa netizen menggali salah satu tweet sebelumnya, dan menegaskan dia benar-benar membenci peniru. Melihat respon netizen yang negatif, pengembang kemudian mengatur akun Twitter-nya ke pribadi. Meskipun bio-nya masih berbunyi “Building @theWordleApp.”
Perhatikan bahwa ini hanya satu contoh klon Wordle. Ada banyak lagi, dan dengan aplikasi kloning ini terlihat sangat mirip dengan game asli Wardle, tidak sulit untuk melihat mengapa pengguna ponsel tertipu untuk mengunduh dan bahkan membayarnya.
Setelah semua keriuhan tentang klon Wordle dan kontroversi seputarnya, tampaknya App Store akhirnya menghapus aplikasi tersebut. Namun, ada sesuatu yang bisa dikatakan tentang perlunya kebijakan yang lebih kuat untuk menjaga klon yang terang-terangan seperti itu. Selain masalah etika yang jelas dalam menyalin permainan gratis untuk mendapatkan keuntungan, membanjirnya aplikasi kloning pada antarmuka App Store tidak terlihat bagus dan menghilangkan legitimasi platform.
Ini menjadi lebih ironis ketika App Store mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk "memastikan bahwa aplikasi yang kami tawarkan memiliki standar tertinggi untuk privasi, keamanan, dan konten."
