Cek! Semakin Tua HP Android Jadi Lemot

Cek! Semakin Tua HP Android Jadi Lemot


Namun, semakin lama penggunaan handphone Android akan membuat ponselnya menjadi makin lemot. Istilah banyak orang pakai 'makin tua makin lemot'. Jadi, semakin tua hp Android, memang biasanya makin terasa lebih lemot, dari mulai aplikasi merespon sangat lama ketika dibuka, hingga menu yang tidak segera muncul setelah diklik.

Ada banyak hal yang menyebabkan penurunan performa ponsel Android menjadi lemot. Salah satunya terkait fragmentasi yang terjadi pada memori atau media penyimpanan di ponsel Android.

Beberapa aplikasi populer seperti Facebook, menjalankan layanannya di 'background' untuk mengolah konten dan menganalisis data meskipun ponsel tidak sedang digunakan. Ribuan proses seperti menuliskan perintah operasi terjadi setiap hari pada satu ponsel. Jika proses tersebut tidak terlaksana secara efisien, maka akan terjadi fenomena fragmentasi yang membuat ponsel lebih lambat.

Fragmentasi bisa terjadi karena banyak faktor, mulai dari level kernel, sistem file, hingga ke lapisan penerjemah kilat (FTL) dari memori tersebut. Tes akan diperlukan untuk menentukan penyebab sebenarnya dari fragmentasi tersebut.

Fragmentasi media penyimpanan bisa dianalogikan sebagai kunjungan ke perpustakaan yang buruk.

"Bayangkan Anda datang ke perpustaakaan untuk mencari beberapa buku. Anda membutuhkan satu buku spesifik tentang fisika, lalu Anda pergi ke rak buku fisika. Anda menemukannya hanya untuk mengetahui halaman-halaman tersebut tidak ada di sana. Namun ada catatan kecil di balik buku tersebut yang menjelaskan halaman-halaman tersebut tercecer di bagian biologi, sastra modern, dan sejarah," seperti tertulis dalam analogi yang dijabarkan oleh Tuxera.

Analogi tersebut cukup menjelaskan mengenai sistem operasi Android yang melambat. Skenario ini jika diterapkan pada sistem Android bisa diartikan dengan sistem file dan sistem penyimpanan yang tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Fragmentasi media penyimpanan bisa dianalogikan sebagai kunjungan ke perpustakaan yang buruk.

"Bayangkan Anda datang ke perpustaakaan untuk mencari beberapa buku. Anda membutuhkan satu buku spesifik tentang fisika, lalu Anda pergi ke rak buku fisika. Anda menemukannya hanya untuk mengetahui halaman-halaman tersebut tidak ada di sana. Namun ada catatan kecil di balik buku tersebut yang menjelaskan halaman-halaman tersebut tercecer di bagian biologi, sastra modern, dan sejarah," seperti tertulis dalam analogi yang dijabarkan oleh Tuxera.

Analogi tersebut cukup menjelaskan mengenai sistem operasi Android yang melambat. Skenario ini jika diterapkan pada sistem Android bisa diartikan dengan sistem file dan sistem penyimpanan yang tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Dilain sisi, proses di 'background'. Anda tentu akan mengunduh lebih banyak aplikasi seiring penggunaan ponsel Anda. Beberapa aplikasi yang diunduh kemungkinan akan langsung terbuka saat ponsel dinyalakan dan bekerja di 'background'. Jika Anda mengunduh banyak aplikasi yang bekerja di 'background', ini akan membebani CPU, memakan RAM, dan memperlambat gawai Anda.

Selain itu, penggunaan live wallpaper atau widgets dalam jumlah besar di layar beranda juga akan membebani CPU, kartu grafis, dan memori Anda.

Jika semua hal itu telah anda ketahui, maka yang perlu dilihat kembali yakni media penyimpanan yang penuh. Media penyimpanan akan melambat seiring dengan penggunaan dan mulai terisinya memori. Penuhnya media penyimpanan menyebabkan sistem operasi bekerja sangat lambat dalam menuliskan perintah pada sistem file.

Maka file cache cukup mengonsumsi media penyimpanan jika dibiarkan terus menerus, karena itu membersihkannya secara rutin akan mengurangi penggunaan memori dari ponsel.

Sepeti dilansir How To Geek, untuk melakukan cek terhadap media penyimpanan dan memori yang sudah terpakai, pengguna hanya perlu membuka bagian pengaturan.