KKP Tangkap Dua Kapal Ikan Asing Berbendera Malaysia, Selamatkan Potensi Kerugian Rp19,9 Miliar
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menerima Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Kuwait Lena Maryana Mukti. (Biro Humas Kemendag)

Wowsiap.com - Peningkatan ekspor Indonesia ke Kuwait bisa dilakukan melalui Uni Emirat Arab. Yakni dengan memanfaatkan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Emirat Arab (Indonesia–United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement/IUAE–CEPA), yang telah disepakati.

“IUAE-CEPA menjadi salah satu kesepakatan strategis bagi Indonesia. Karena negara tersebut merupakan hub untuk memasuki kawasan Timur Tengah, terutama negara di    Afrika,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat menerima Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Kuwait Lena Maryana Mukti di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (15/7). 

Sebelumnya, persetujuan ini ditandatangani Mendag dan Menteri Ekonomi Uni Emirat Arab (UEA) Abdulla bin Touq Al Marri di Abu Dhabi, UEA pada 1 Juli 2022 lalu.  Pertukaran naskah persetujuan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan di Istana Al Shatie.

“Kuwait merupakan pasar ekspor potensial bagi Indonesia. Apalagi dengan adanya persetujuan IUAE-CEPA, yang merupakan momentum untuk meningkatkan perdagangan,” ujarnya.

Yakni dengan menjadikan UAE sebagai hub bagi produk Indonesia masuk ke pasar Timur Tengah lainnya. Termasuk Kuwait dan negara kawasan Teluk, yang tergabung dalam Gulf Cooperation Council.

“Selain itu, Persetujuan IUAE-CEPA menjadi salah satu prioritas Kemendag. Karena memiliki efek cukup besar bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM),” tandasnya.

Unggulan
Sehingga diharapkan, pelaku UKM dapat memanfaatkan peluang penghapusan tarif bea masuk. Yakni untuk menggencarkan ekspor produk unggulan ke pasar tersebut.

Sementara itu Dubes Lena menyampaikan, Kuwait merupakan salah satu negara dengan aktivitas impor sangat tinggi di kawasan. Hal itu tentunya menjadi kesempatan bagi produk unggulan Indonesia untuk memperluas pasar di Kuwait.

Pada periode Januari—Mei 2022, total perdagangan Indonesia-Kuwait tercatat sebesar 136,3 juta dolar AS. Sementara pada 2021, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar 395,4 juta dolar AS.

Ekspor produk nonmigas Indonesia ke Kuwait yakni kendaraan 1000—3000cc, suku cadang, kendaraan, papan kayu, bubur kayu, kayu lapis, produk perikanan, serta kertas. Sedangkan impor Indonesia dari Kuwait di antaranya polimer etilen, belerang, serat kaca, natrium hidroksida, serta ban dalam dari karet.