Bangun Infrastruktur Kurang US$280 Miliar, Uluran Tangan Swasta

Upaya pemerintah membangun infrastruktur memang perlu dana besar. Di sinilah perlu peran swasta termasuk investor.

Bangun Infrastruktur Kurang US$280 Miliar, Uluran Tangan Swasta

Infrastruktur

Wowsiap.com - Upaya pemerintah membangun infrastruktur memang perlu dana besar. Di sinilah perlu peran swasta termasuk investor.

Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid mengatakan, Indonesia masih membutuhkan biaya pembangunan infrastruktur US$280 miliar sepanjang 2022-2024.

"Perkiraan biaya infrastruktur rentang 2022-2024 adalah sekitar US$445 miliar. Sedangkan pemerintah hanya mampu mendanai sekitar 37 persen dari total perkiraan biaya tersebut sehingga terjadi kekurangan biaya sebesar US$280 miliar," kata Arsjad dalam dialog B20-G20 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (16/7/2022).

Dia memaparkan, kesenjangan infrastruktur antara negara maju dan berkembang sangat jelas. Negara berkembang menghadapi tantangan yang sudah menjadi persoalan klasik, yakni minimnya infrastruktur di wilayah pedalaman dan pedesaan sehingga membuat pertumbuhan ekonomi menjadi tersendat dan berjalan lambat.

Untuk mengatasi tantangan tersebut perlu ada kolaborasi dan kerja sama komunitas internasional, seperti G20 sangat penting untuk mempercepat proyek infrastruktur yang berkelanjutan.

Kadin mendorong negara-negara maju memberikan bantuan bagi negara-negara berkembang melalui pendanaan dan investasi proyek infrastruktur serta transfer teknologi yang dapat membawa dampak positif bagi pembangunan berkelanjutan dan pemulihan ekonomi.

Selain itu, kemitraan publik-swasta dapat mewujudkan pembangunan infrastruktur yang lebih hijau dan cerdas. Sektor swasta sebagai mesin utama untuk pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memainkan peran penting.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara yang hadir secara hybrid mengatakan, infrastruktur sangat erat kaitannya dengan anggaran pemerintah. 

Namun keterbatasan anggaran pemerintah membuat peran sektor swasta sangat penting dalam rangka membangun infrastruktur.

Dia menyebut selama tujuh tahun ini, Presiden Jokowi sangat serius membangun dan mengejar ketertinggalan infrastruktur, terutama soal akses jalan tol.

Sementara itu, World Bank Managing Director of Development Policy and Partnerships, Mari Elka Pangestu mengatakan, pemulihan ekonomi di negara-negara berkembang akan bertumpu pada pemulihan investasi. Investasi yang masuk harus dipakai untuk membangun infrastruktur.

"Pembangunan infrastruktur berkelanjutan penting untuk mitigasi krisis iklim dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.

Kadin infrastruktur anggaran ekonomi indonesia