Properti Diramal Moncer Meski Ekonomi Sedang Rebahan

Data Indonesia Property Market Index, kuartal I-2022, indeks harga properti di Indonesia tercatat stabil. Pertanda properti masih menjanjikan cuan.

Properti Diramal Moncer Meski Ekonomi Sedang Rebahan

Perumahan

Wowsiap.com - Data Indonesia Property Market Index, kuartal I-2022, indeks harga properti di Indonesia tercatat stabil. Pertanda properti masih menjanjikan cuan.

Stabilnya hqrga properti di kuartal I-2022 setelah mengalami pertumbuhan signifikan pada kuartal II-2021 sebesar 2,29 persen (quarter-to-quarter) dan kuartal III- 2021 sebesar 1,79 persen (quarter-to-quarter).

Pandemi Covid-19 menempatkan industri properti sebagai salah satu sektor usaha yang paling tahan banting.

Sektor ini mengalami pertumbuhan negatif hanya di awal pandemi, atau kuartal I-2020. Setelah itu terus tumbuh dan terbukti menjadi motor pemulihan ekonomi nasional.

Menurut ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah, setelah menunjukkan perannya sebagai salah satu motor kebangkitan ekonomi Indonesia pasca Pandemi, sektor properti juga bisa diandalkan kembali untuk memacu ekonomi domestik.

Industri properti dan turunannya, lanjut Piter, bisa menjadi tumpuan di tengah kekhawatiran resesi dan perlambatan ekonomi global.

“Harus diakui, sektor properti juga memiliki kontribusi yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan nilai PDB,” kata Piter.

Menurut Piter ada 5 faktor yang membuat industri properti berkontribusi terhadap ekonomi nasional. Pertama, padat modal, sektor perumahan merupakan sektor padat modal, mulai dari sisi pembangunan hingga pembiayaan.

Kedua, padat karya karena dibutuhkan sekitar 5 orang pekerja untuk pembangunan satu unit rumah atau 500 ribu pekerja untuk setiap pembangunan 100 ribu unit rumah.

Ketiga, sektor properti mendukung industri produk lokal, karena 90 persen bahan bangunan dalam konstruksi rumah merupakan produk lokal.

Keempat, mendukung penerimaan negara karena dalam setiap rumah yang terjual menghasilkan penerimaan negara dalam bentuk pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penghasilan, bea balik nama (BBN), Pajak Bumi dan Bangunan, hingga Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.

Kelima, sektor properti menghasilkan para wirausaha atau entrepreneur. Hal ini dilihat dari data bahwa lebih dari 7.000 pengembang yang berperan dalam penyediaan rumah di Indonesia.

“Patut dicatat bahwa industri properti berkontribusi terhadap PDB secara langsung diikuti dengan multiplier effect kepada 174 sektor lainnya,” ujarnya.

Perumahan properti prospek bisnis pengembang